JPNN.com

Korika dan Kemenkes Memanfaatkan AI dalam Pengendalian Penyakit Menular

Jumat, 21 Maret 2025 – 22:52 WIB
Korika dan Kemenkes Memanfaatkan AI dalam Pengendalian Penyakit Menular - JPNN.com
Kemitraan antara Korika dengan Direktorat P2PM Kemenkes. Foto: korika

jpnn.com, JAKARTA - Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, menggelar Focus Group Discussion (FGD) serta pembahasan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Jakarta, Jumat (21/3).

Kerja sama itu dilatarbelakangi Indonesia sedang menghadapi tantangan kompleks dalam pengendalian penyakit menular berbasis vektor seperti demam berdarah, malaria, leptospirosis, dan penyakit zoonosis lain.

BACA JUGA: Korika Nilai Penerepan AI di RI Masih Menghadapi Berbagai Tantangan

Faktor-faktor seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan degradasi lingkungan meningkatkan risiko penyebaran penyakit tersebut.

Oleh karena itu, pencegahannya diperlukan pendekatan inovatif yang berbasis data.

BACA JUGA: KORIKA Bermitra dengan BMKG Mengembangkan Climate Smart Indonesia Berbasis AI

Teknologi AI dan big data analytics berpotensi menjadi alat utama dalam membangun sistem prediksi, dan decision support system (DSS) yang lebih akurat dan adaptif.

Integrasi data historis penyakit, faktor iklim, dinamika vektor, serta data sosial-demografis dalam model prediksi AI dapat mengidentifikasi pola penyebaran penyakit.

BACA JUGA: KPCDI Soroti Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pasien Ginjal, Kemenkes Tegaskan Ini

Kemudian memproyeksikan potensi wabah secara presisi, dan merekomendasikan intervensi kesehatan berbasis bukti.

Dalam konteks itu, berbagai sistem yang telah dikembangkan pemerintah, seperti Sismal (Sistem Informasi Surveilans Malaria) dan SIZE (Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases), dapat lebih dioptimalkan dengan penerapan AI.

Pemanfaatan AI dalam pengendalian penyakit berbasis vektor nyamuk, merupakan contoh nyata bagaimana teknologi dapat memberikan solusi untuk tantangan kesehatan nasional.

"Dengan integrasi data historis, faktor iklim, dan dinamika populasi, Indonesia dapat mengembangkan model prediksi AI yang jauh lebih akurat dan responsif dibandingkan metode konvensional."

"Langkah strategis ini akan membawa Indonesia menuju kedaulatan digital dalam sektor kesehatan," ungkap Ketua Umum Korika Hammam Riza dalam keterangannya.

Guna mewujudkan sistem kesehatan yang lebih responsif dan berbasis AI, diperlukan pendekatan holistik melalui langkah-langkah strategis.

Hammam menjelaskan seperti pengayaan data, interoperabilitas sistem, pemodelan dinamis, dan peningkatan kapasitas SDM.

Korika bermitra dengan berbagai pihak, termasuk Forecasting Healthy Future dan Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI) dan Institute for Health Modeling and Climate Solution (IMACS) untuk membangun sistem prediksi kesehatan masyarakat berbasis iklim. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituding Terkena Penyakit Menular, Indra Bruggman Merespons Begini


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler