jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Kornas Jokowi, Akhrom Saleh mengatakab objek vital nasional (Obvitnas) merupakan aset negara yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan sebagai sumber pendapatan negara bersifat strategis.
Dia menyebut salah satu contoh objek vital nasional adalah PT Krakatau Steel, Tbk di Cilegon, Banten.
BACA JUGA: Bandara Soetta Objek Vital Nasional, Kombes Yusri Ingatkan Calon Penjemput Habib Rizieq
Oleh karena itu, tanggung jawab untuk mengamankan objek vital nasional tersebut, tidak hanya TNI dan Polri, tetapi juga masyarakat.
“Saya kira perlu menjadi perhatian serius untuk meningkatkan pengamanan objek vital nasional dari gangguan terorisme atau oknum yang berpaham radikal,” kata Sekjen Kornas Jokowi, Akhrom Saleh dalam keterangan tertulis pada Jumat (15/7).
BACA JUGA: TNI dan PT. Pertamina Jalin Kerja Sama Pengamanan Objek Vital Nasional
Menurut Akhrom, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya perlu mengantisipasinya dengan meningkatkan pengamanan onjek vital nasional (obvitnas). Di antaranya menyosialisasikan kepada masyarakat di sekitar kawasan obvitnas.
Akhrom mengatakan objek vital nasional bagian penting dalam menggerakkan perekonomian nasional.
BACA JUGA: Dua Wamen Diangkat Jadi Menteri, Begini Respons Kornas Jokowi
“Jadi, penting bagi kita semua untuk menjaga obvitnas dari gangguan terorisme dan radikalisme,” kata Akhrom.
Dia mengingatkan jangan sampai obvitnas di sabotase oleh pihak yang berpaham radikal.
Menurut Akhrom, PT Krakatau Steel sebagai industri baja merupakan salah satu objek vital nasonal.
“Oleh karena itu, perlu dijaga bersama agar tidak ada pihak yang berpaham radikal menyusup di obvitnas (PT Krakatau Steel, red),” tegas Akhrom.
Selain itu, Akhrom mengharapkan aparat keamanan di Provinsi Banten untuk meningkatkan pengawasan dari ancaman radikalisme dan terorisme di obvitnas khususnya di PT Krakatau Steel.
Dia menyebutkan sejumlah objek vital nasional di sejumlah daerah, di antaranya PT Freeport Indonesia di Papua, minyak bumi di Aceh dan Kalimantan dan PT Krakatau Steel di Banten.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari