Korsel Berhasil Meredam Gelombang Kedua COVID-19, Apa Rahasianya?

Senin, 28 September 2020 – 12:46 WIB
Suasana terminal utama kota Gwangju, di area tunggu bus menuju Daegu, tempat ditemukannya pusat penyebaran virus corona di Korea Selatan, pada Minggu (23/2). Foto: ANTARA/GM Nur Lintang/aa.

jpnn.com, SEOUL - Korea Selatan mencatat jumlah kasus harian terendah sejak gelombang kedua wabah COVID-19 menyerang negara tersebut Agustus lalu.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan hanya melaporkan 50 kasus baru pada Senin (28/9). Sebanyak 40 dari kasus-kasus tersebut merupakan hasil transmisi lokal.

BACA JUGA: 40 RW di Jakarta Masuk Zona Rawan Covid-19, Ini Daftarnya

Gelombang kedua wabah COVID-19 di Korsel terjadi mulai 11 Agustus. Sejak itu, kasus harian di Korea Selatan meningkat, hingga sempat menyentuh lebih dari 440 kasus per hari.

Wabah baru ini membuat pemerintah mengambil langkah pembatasan sosial yang sebelumnya tidak diterapkan di negara itu, termasuk pelarangan makan malam di restoran.

BACA JUGA: 123 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, Menko PMK Bilang Begini

Sejumlah peraturan telah dilonggarkan dalam beberapa pekan terakhir setelah angka kasus harian terlihat mengalami penurunan.

Namun otoritas masih mewaspadai kemungkinan penularan lebih banyak selama masa liburan Chuseok pekan ini.

BACA JUGA: Bantuan Sosial Tunai yang Cepat dan Tepat di Masa Pandemi Covid-19

Pada liburan Chuseok, biasanya masyarakat Korea Selatan bepergian di dalam negeri dan berkumpul bersama keluarga.

Pemerintah menyebut bahwa aturan pembatasan sosial akan tetap berlaku selama liburan, dan meminta masyarakat untuk menahan diri dari melakukan perjalanan dan perkumpulan, serta melarang protes yang direncanakan oleh beberapa kelompok sipil. (ant/dil/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler