PYONGYANG - Kedatangan kapal induk AS, USS Nimitz di Korea Selatan mendapat respon sangat keras dari pihak Korea Utara. Pyongyang menyebut hal itu sebagai provokasi dan tindakan sembrono yang memancing ketegangan baru.
USS Nimitz tiba di pelabuhan selatan Busan, Korsel pada Sabtu (11/5), yang direncanakan untuk ikut dalam latihan bersama Korea Selatan-AS pekan ini. Kegiatan ini menyulut kemarahan Korea Utara yang telah menunjukkan ancamannya dalam beberapa bulan terakhir.
Kapal induk berbobot 97 ribu ton ini merupakan salah satu kapal perang terbesar di dunia. Nimitz berpartisipasi dalam operasi pencarian dan penyelamatan dalam operasi yang disebut "manuver laut" di sekitar Semenanjung Korea.
"Latihan Angkatan Laut bersama yang melibatkan persenjataan terbaru termasuk kapal induk nuklir adalah provokasi nakal melawan Korut dan merupakan usaha untuk menyerang Korut yang sangat ceroboh," kata Komite Perdamaian Untuk Reunifikasi Korea, seperti dilansir RT.com (12/5).
"Risiko perang nuklir di semenanjung Korea telah naik dalam taraf lebih lanjut karena kegegabahan praktek perang nuklir oleh AS dan pasukan musuh selatan," lanjutnya.
Latihan angkatan laut gabungan terbaru antara dua sekutu itu diharapkan akan dilakukan di lepas Pantai Timur Korsel, Senin dan Selasa mendatang.
Ketegangan militer di semenanjung Korea telah mencapai suhu tinggi selama berbulan-bulan, di mana Kim Jong-Un mengeluarkan serangkaian ancaman apokaliptik atas apa yang dilihatnya sebagai latihan gabungan sangat provokatif AS-Selatan.
Gesekan sedikit mereda tatkala negeri komunis itu memindahkan dua rudal jarak menengahnya dari bantalan peluncuran beberapa waktu lalu. (esy/jpnn)
USS Nimitz tiba di pelabuhan selatan Busan, Korsel pada Sabtu (11/5), yang direncanakan untuk ikut dalam latihan bersama Korea Selatan-AS pekan ini. Kegiatan ini menyulut kemarahan Korea Utara yang telah menunjukkan ancamannya dalam beberapa bulan terakhir.
Kapal induk berbobot 97 ribu ton ini merupakan salah satu kapal perang terbesar di dunia. Nimitz berpartisipasi dalam operasi pencarian dan penyelamatan dalam operasi yang disebut "manuver laut" di sekitar Semenanjung Korea.
"Latihan Angkatan Laut bersama yang melibatkan persenjataan terbaru termasuk kapal induk nuklir adalah provokasi nakal melawan Korut dan merupakan usaha untuk menyerang Korut yang sangat ceroboh," kata Komite Perdamaian Untuk Reunifikasi Korea, seperti dilansir RT.com (12/5).
"Risiko perang nuklir di semenanjung Korea telah naik dalam taraf lebih lanjut karena kegegabahan praktek perang nuklir oleh AS dan pasukan musuh selatan," lanjutnya.
Latihan angkatan laut gabungan terbaru antara dua sekutu itu diharapkan akan dilakukan di lepas Pantai Timur Korsel, Senin dan Selasa mendatang.
Ketegangan militer di semenanjung Korea telah mencapai suhu tinggi selama berbulan-bulan, di mana Kim Jong-Un mengeluarkan serangkaian ancaman apokaliptik atas apa yang dilihatnya sebagai latihan gabungan sangat provokatif AS-Selatan.
Gesekan sedikit mereda tatkala negeri komunis itu memindahkan dua rudal jarak menengahnya dari bantalan peluncuran beberapa waktu lalu. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilu Pakistan, 16 Orang Tewas
Redaktur : Tim Redaksi