Korut Mengeklaim Berhasil Tangani Covid-19, tetapi 2,4 Juta Warganya Terserang Demam

Jumat, 20 Mei 2022 – 23:23 WIB
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh di tengah merebaknya COVID-19 di Pyongyang, Korea Utara, 17/5/2022. Foto: ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS/rwa.

jpnn.com, PYONGYANG - Korea Utara mengatakan pada Jumat (19/5) bahwa pihaknya mencapai "hasil bagus" dalam memerangi wabah COVID-19 yang pertama dialami negara tersebut.

Sementara itu, jumlah warga yang mengalami gejala demam telah melebihi dua juta orang.

BACA JUGA: Lihat! Tentara Korut Bersiap Menghadapi Wabah Covid-19, Kayak Mau Perang

Negara yang terkucil itu melaporkan ada 263.370 orang lagi yang memperlihatkan gejala demam sehingga jumlah keseluruhan kasus demam hingga Kamis petang mencapai 2.24 juta, kata kantor berita pemerintah, KCNA.

KCNA juga melaporkan bahwa dua orang meninggal sehingga jumlah total kematian hingga Kamis petang tercatat 65 orang.

BACA JUGA: Joe Biden Injak Tanah Korsel, Bom Nuklir Korut Bakal Meledak

Korut mengatakan bahwa, kendati ada peningkatan kasus, kegiatan pertanian terus berlangsung, pabrik-pabrik tetap beroperasi.

Pemerintah juga tetap berencana menggelar upacara pemakamam seorang mantan jenderal.

BACA JUGA: Ogah Pakai Kata Covid-19, Korut Laporkan 232 Ribu Kasus Demam

"Walaupun ada situasi pencegahan epidemi darurat maksimum, produksi di sektor-sektor industri utama tetap berjalan normal dan proyek-proyek konstruksi skala besar terus digenjot," kata KCNA.

"Hasil baik terus dilaporkan dalam perang yang sedang berlangsung melawan epidemi," kata KCNA, menambahkan.

Peningkatan kasus dan kurangnya sumber daya medis serta vaksin di Korea Utara membuat badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan soal kemungkinan dampak yang "menghancurkan" bagi 25 juta penduduk negara itu.

Para petinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengkhawatirkan keadaan bahwa penyebaran COVID-19 yang tidak terawasi bisa meningkatkan keberadaan varian-varian baru yang lebih mematikan. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler