Berdasarkan foto di situs resmi Institut AS-Korsel, 38north.org, memperlihatkan upaya pemerintah Korut hampir merampungkan fasilitas tersebut. Pembangunan reaktor uji coba tenaga air yang ringan, ELWR serta fasilitas serupa lainnya di Yongbyon untuk memperkaya uranium dituding sebagai sebuah indikasi yang menunjukan keseriusan Korut mengembangkan cadangan nuklirnya di masa depan. Pembangunan gedung reaktor itu sendiri diperkirakan baru akan beroperasi dalam dua tahun ke depan.
Korut sendiri sebelumnya membantah tengah berencana melakukan uji coba nuklirnya yang ketiga dari hasil pengayaan uranium sendiri untuk pertama kalinya. Rencana itu telah mendapat kecaman dan peringatan dari sejumlah negara seperti Cina dan AS.
Sejak awal seteru Negeri Gingseng (Korsel) tersebut menyatakan bahwa pembangunan reaktor tersebut untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang masih minim. Namun sejumlah laporan menunjukan bahwa Korut juga telah menjual teknologi pengembangan nuklirnya ke sejumlah negara seperti Suriah, Pakistan, Burma dan Libia.
Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menyesalkan peluncuran roket Korut Unha-3 bulan lalu. Badan intelijen Korea Selatan memperkirakan roket Korea Utara yang gagal meluncur tersebut memakan biaya USD 850 juta (Rp 7,7 triliun) dan cukup untuk memberi makan 80 persen populasi Korea yang mengalami kelaparan selama setahun penuh. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rudal Terjatuh, Warga Terpaksa Mengungsi
Redaktur : Tim Redaksi