jpnn.com - RIO DE JANEIRO - Kostum yang digunakan kontingen Indonesia pada upacara Pembukaan Olimpiade Rio 2016, menjadi bahan pembicaraan di kalangan pengguna media sosial. Tidak sedikit yang mengkritik namun banyak pula yang memuji.
Di tengah riuh di kalangan netizen itu, Menpora Imam Nahrawi mengaku bangga dengan kostum defile yang digunakan kontingen Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi: Sri Wahyuni..Rakyat Indonesia Bangga
“Kami bangga menunjukkan kekayaan warisan budaya Indonesia pada pembukaan Olimpiade 2016 yang disaksikan penonton dan warga dunia,” kata Menpora yang turut menghadiri upacara pembukaan Olimpiade 2016 di Stadion Maracana, Brazil, Jumat (5/8) malam waktu setempat atau Sabtu (6/8) WIB.
Menpora mengakui, seragam defile Indonesia tersebut banyak mendapat kritikan dan cacian di dalam negeri. "Saya justru lega karena masyarakat dunia banyak yang mengacungi jempol, Terutama baju adat," terang Imam.
BACA JUGA: Hamdalah..Sri Wahyuni Sumbang Medali Pertama Indonesia
Sanjungan dan acungan jempol memang banyak ditujukan pada tiga orang di bagian tengah yang menggunakan kostum adat kebaya merah-emas dengan hiasan mahkota besar.
Keragaman kekayaan pakaian adat yang ditunjukkan saat parade atlet pada upacara pembukaan tersebut rupanya cukup menyita perhatian penonton.
BACA JUGA: AS Masih Terlalu Tangguh buat China
Seperti diketahui, saat defile pembukaan, atlet lompat jauh Maria Londa yang memakai kebaya dan kain serbaputih dengan rambut berhias sanggul ala Bali tampak paling depan sambil memegang tonggak bendera Merah Putih.
Di belakang Maria terlihat sepasang model memakai baju adat Lampung dan masih ada seorang lain yang mengenakan pakaian adat Papua.
Kemudian diikuti para atlet dan jajaran kontingen mengenakan seragam bermotif batik didominasi warna merah putih dengan bagian atas seragam terdapat lambang garuda yang besar.
Mereka juga memakai ikat kepala atau juga disebut udeng. Semuanya tampil bangga dan penuh percaya diri mewakili Indonesia. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atlet Indonesia jadi Rebutan Kontingen Lain
Redaktur : Tim Redaksi