jpnn.com, SOLO - Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Surakarta menyebut investasi di bidang kuliner makin meningkat karena berbagai event yang diselenggarakan di Solo.
"Banyaknya event di Solo membuat keberadaan kuliner juga menjadi pilihan pengunjung," ujar Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Surakarta Wahyu Kristina di sela pembukaan Resto Solo di Solo, Jawa Tengah, Selasa, (21/5) malam
Seperti diketahui bahwa belum lama ini terselenggara, yakni HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan HUT ke-52 Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) di Kota Solo.
Dua acara yang dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo tersebut juga dihadiri oleh para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era (Oase) Kabinet Indonesia Maju.
Selain itu, ribuan kader PKK dan perwakilan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) juga turut serta dalam acara tersebut. Expo UMKM sebagai rangkaian acara HUT Dekranas juga mendatangkan belasan ribu pengunjung.
Menurut dia, hal itu mampu menggerakkan perekonomian daerah, termasuk bisnis kuliner di Solo.
Apalagi, dikatakannya, jika tempat kuliner tersebut mampu menyuguhkan makanan yang enak dengan harga terjangkau.
Menurut dia, lokasi juga turut memberikan andil bagi pengunjung untuk mengakses tempat makan tersebut.
"Apalagi Resto Solo ini ada di pinggir jalan utama Solo, di Jalan Slamet Riyadi. Tentu ini juga menjadi keunggulan tersendiri," katanya.
Terkait keberadaan restoran tersebut, Chief Marketing Officer Grup Elrama Hospitality Management Andika Yopi yang bertindak sebagai operator mengatakan restoran tersebut menjadikan menu otentik sebagai unggulan.
"Kami menyajikan konsep kuliner tradisional yang diolah dengan tampilan kekinian dan tetap mengutamakan kekhasan dari setiap sajian," katanya.
Selain itu, dikatakannya, sajian-sajian tradisional yang disajikan memiliki sejarah menarik, salah satunya sekul jemblung.
Ia mengatakan menu tersebut merupakan hidangan khas Pura Mangkunegaran Surakarta.
"Berbentuk nasi melingkar dengan bagian tengah diisi dengan olahan semur lidah sapi. Disajikan bersama dengan sambal bawang, lalapan, mentimun, dan kerupuk kulit. Rasanya gurih, pedas, dan segar," ucap Andika.
Selain itu, ada pula gudeg manggar yang saat ini mulai jarang ditemui.
"Kami juga ada bestik lidah dan stoof macaroni," ujar Andika. (mcr21/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA JUGA: Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Insight Investments Management
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Romensy Augustino