Kotak Suara akan Dibuat dari Plastik, Tinta dari Bahan Organik

Rabu, 03 Juli 2013 – 20:18 WIB
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kini tengah memertimbangkan perubahan beberapa spesifikasi logisitik kebutuhan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Bilik suara kemungkinan akan terbuat dari bahan kardus. Kemudian kotak suara dari bahan plastik, sementara untuk tinta sebagai tanda seseorang telah mencoblos,  kemungkinan penggunaan bahan organik.

Misalnya terkait kebijakan menggunakan kotak suara berbahan plastik, menurut Komisioner KPU Arief Budiman, pemikiran tersebut didasari dua faktor utama. Bahwa biaya pembuatannya jauh lebih murah. Kemudian jika digunakan di daerah-daerah kepulauan, lembaran suara tetap aman meski kotak terkena air.

“Kotak suaranya juga masih kami pertimbangkan apakah akan menggunakan bahan yang transparan, agar bisa dilihat oleh semua pemilih yang ada, atau kotak yang agak buram sedikit. Jadi intinya KPU mencanangkan pelaksanaan Pemilu 2014 bisa berbiaya murah, namun tetap dengan kualitas yang prima. Minimal untuk beberapa logistik, paling tidak bisa bertahan minimal untuk dua kali pemilihan. Yaitu Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/7).

Pemikiran ini dicanangkan bukan tanpa alasan. Sebagai contoh menurut Arief, logitik dari Pemilu 2009 atau 2004 lalu banyak yang rusak karena ketiadaan anggaran perawatan. Selain itu biaya tempat penyimpanan juga terbilang sangat mahal. Seperti di Surabaya, ada tempat yang biaya penyimpanan logistik pemilu mencapai Rp 100 juta/tahun.

“Nah makanya kita coba mencari cara bagaimana mengatasi kondisi yang ada. Kalau secara umum kami hitung-hitung, masih lebih untung menggunakan logistik yang tidak perlu menjadi barang inventaris. Tapi logistik yang masih dapat dipakai dari pemilu sebelumnya, tetap akan digunakan. Jadi sifatnya hanya tambahan,” ujarnya.

Kebijakan lain, KPU saat ini menurut Arief juga memertimbangkan menggunakan tinta dengan harga yang jauh lebih murah dari yang digunakan pada Pemilu sebelumnya. “Untuk tinta saat ini ada dua opsi, mau menggunakan yang berbahan kimia, atau yang berbahan organik seperti yang dihasilkan dari tanaman gambir. Kualitasnya, minimal bisa tahan sampai 7 jam di jari. Karena sesuai perintah undang-undang, masa pencoblosan dilakukan dari Pukul 07.00 – 13.00 WIB,” katanya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Rekonstrusi Suap Hakim Bandung

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler