jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pemda melindungi siswa dari bencana kabut asap. Sejumlah daerah yang diselimuti asap seperti Provinsi Riau, Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah meliburkan sekolah karena semakin tebalnya kabut asap. Kabut asap yang melanda sebagian Sumatera dan Kalimantan telah membahayakan dan menyebabkan masyarakat, khususnya kelompok rentan, seperti ibu hamil, bayi, anak-anak usia balita dan juga anak-anak SD sampai SMA/sederajat mengalami situasi sesak nafas, sakit tenggorakkan, batuk berkepanjangan, demam, dan iritasi mata.
Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti mengungkapkan, kualitas udara yang tidak sehat dan wilayah masih diselimuti kabut asap tipis dengan jarak pandang satu kilometer pada pukul 7 pagi dan pukul 10 pagi masih berasap dengan jarak pandang 2,2 kilometer, telah mengakibatkan sejumlah daerah mengeluarkan peringatan pada warganya agar mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama bagi anak-anak. Bahkan beberapa daerah, seperti Kota Pekanbaru meliburkan sekolah sejak 10 September. Liburnya diperpanjang karena kualitas udara yang tidak juga membaik hingga 14 September.
BACA JUGA: Kabut Asap Pekat, Jam Kerja PNS dan Honorer Dikurangi
"Saya dan Komisioner KPAI bidang Sosial dan Anak dalam situasi darurat, Susianah sudah melakukan pengawasan ke daerah-daerah yang terkena dampak kabut asap terhadap proses pembelajaran di sekolah," kata Retno dalam keterangannya, Selasa (17/9).
Adapun rekomendasi KPAI adalah sebagai berikut:
BACA JUGA: Hamdalah, Pesawat Pak Jokowi Mendarat Mulus di Tengah Kabut Asap Pekanbaru
1. KPAI mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk bersinergi bahu membahu mengatasi kebakaran hutan dan segala dampaknya, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan lainnya.
Bangsa Indonesia harus menyadari bahwa kebakaran hutan adalah bahaya tahunan, sehingga pemerintah Indonesia seharusnya membangun kesiapsiagaan bencana kebakaran hutan. Bahaya kebakaran hutan di Indonesia akan terus ada dan diperkirakan akan semakin sering terjadi akibat peningkatan suhu udara yang dibawa oleh perubahan iklim. Kunci pengelolaan kebakaran hutan adalah program-program pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan yang dilakukan sepanjang tahun melalui pengelolaan hutan dan peningkatan kesadaran masyarakat, sumberdaya yang memadai, dan koordinasi yang kuat.
BACA JUGA: Kabut Asap Bikin Sheila On 7 Batal Manggung di Pekanbaru
2. KPAI mendorong pihak sekolah (para guru dan Kepala sekolah) untuk menyiapkan strategi pembelajaran berbasis online atau menggunakan aplikasi diinternet, agar seluruh peserta didik di wilayah bencana asap tetap dapat mengikuti pembelajaran tanpa harus keluar rumah atau dengan belajar di rumah. Yang sederhana, para walikelas dan siswa dapat membentuk grup per kelas, tugas-tugas dari para guru bidang studi dapat dikirimkan melalui grup wa. Bagi yang tidak paham tugas tersebut, dapat berdiskusi dengan gurunya langsung (japri).
Tugas-tugas tersebut dapat dikumpulkan saat masuk sekolah kembali. Tugas juga bisa dikirim melalui email si guru, sehingga para guru juga bisa tetap bekerja di rumahnya mengkoreksi tugas para siswanya. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak berhenti.
3. KPAI mendorong para orang tua untuk memfasilitasi paket internet anak-anaknya untuk keperluan pembelajaran online. Para orang tua juga wajib mendampingi, membimbing dan mengawasi anak-anaknya selama anak belajar di rumah.
Selain itu, KPAI mendorong para orang tua untuk memerhatikan asupan makanan sehat dan bergizi pada anak agar anak-anak memiliki ketahan tubuh yang lebih baik sehingga tetap sehat selama bencana asap berlangsung.
4. KPAI mendorong Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat menindaklanjuti SE Gubenur Sumbar dengan mengeluarkan edaran kepada kepala-kepala sekolah agar tidak melakukan pembelajaran diluar kelas dan tidak mengadakan upacara bendara dahulu selama kabut asap dan kualitas udara yang tidak sehat masih berlangsung demi melindungi kesehatan anak-anak. Kadisdik harus mengedepankan keselamatan dan perlindungan bagi para peserta didik.
5. KPAI mendorong Pemkab Kayong Utara melalui Dinas Pendidikannya untuk segera membangun sekolah darurat pascaterbakarnya SD Filial 07 Semanai, kecamatan Sukadana, kabupaten Kayong Utara, akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu. Sekolah darurat harus diprioritaskan demi pemuhan hak atas pendidikan anak-anak yang menuntut ilmu di sekolah tersebut. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad