KPAI Tidak Menyangka Data Kasus Penularan COVID-19 Klaster Anak

Rabu, 30 Juni 2021 – 18:49 WIB
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengaku tidak menyangka angka penularan virus Covid-19 klaster anak-anak cukup tinggi. Terlebih lagi temuan kasus anak yang meninggal tidak sedikit.

Data per 22 Juni 2021 mencatat 266.317 anak usia 0-18 tahun atau setara 12,6 persen terpapar COVID-19 dari total kasus di Indonesia.

BACA JUGA: Menkes Minta Masyarakat yang Sudah Divaksin Jaga Prokes karena Masih Bisa Tertulari Covid-19

Total angka kesembuhan anak sebanyak 237.787 atau 12,9 persen dari angka pasien yang telah sehat setelah terjangkiti Covid-19.

Selanjutnya, 28.183 anak menjalani perawatan atau 13,6 persen dari pasien aktif Covid-19 di tanah air.

BACA JUGA: Heru hanya Menggunakan Singlet dan Masker, tak Berdaya

Ada 686 anak dinyatakan meninggal dunia setelah terjangkiti Covid-19 atau 1,2 persen dari total pasien wafat akibat tertulari virus SARS-Cov-2.

"Data ini tentu di luar dugaan setelah kami mengikuti proses panjang terkait dengan berbagai hal untuk pencegahan COVID-19," kata Susanto saat menghadiri Rakornas KPAI secara virtual, Rabu (30/6).

BACA JUGA: Konon Kasus COVID-19 Anak di Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia

Dari pemantauan KPAI, kata Susanto, mayoritas anak tertulari Covid-19 dari anggota keluarga, lingkungan sosial tempat tinggal, dan lokasi kerumunan.

"Kemudian saat anak beraktivitas kepatuhan pada prokes masih terbatas," ujar pria kelahiran Jawa Timur itu.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebelumnya menyebut ada anggapan bahwa COVID-19 tidak bisa menyerang anak-anak karena memiliki imunitas tinggi.

Awalnya kasus COVID-19 dinilai hanya menyasar orang tua karena tingkat imunitasnya tidak sebaik anak-anak.

"Ternyata dugaan itu sekarang salah," kata Muhadjir saat menghadiri Rakornas KPAI secara virtual, Rabu (30/6).

Eks rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur itu mengatakan, saat ini penularan COVID-19 di usia anak-anak masuk kategori tinggi.

Ada 12,6 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia per 29 Juni 2021 menyasar anak usia 0-18 tahun.

Perinciannya 2,9 persen kasus terjadi di usia 0-5 tahun dan 9,7 persen terjadi di anak usia 6-18 tahun.

Dari kasus Covid-19 terhadap anak, sebagian membutuhkan perawatan. Perinciannya 3,1 persen berusia 0-5 tahun dan 10,4 persen berusia 6-18 tahun.

"Menurut Ketua IDAI, kasus COVID-19 pada anak di Indonesia sekitar 11 sampai 12 persen termasuk kasus anak yang tertinggi di dunia. Sebaran kasus Covid-19 anak ini terjadi di seluruh provinsi," ujar Muhadjir. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Positif Covid-19, Tyas Mirasih Ungkap Kondisi Terkini


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler