JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih belum bisa mengungkap secara gamblang siapa penyandang dana 480 cek pelawat saat pemilihan Deputi Gubernur Senior BI tahun 2004. Sebagai saksi kunci, KPK menaruh harapan pada Miranda Swarai Gultom yang kini sudah ditahan untuk membongkarnya.
Harapan ini dikemukakan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas pada wartawan usai acara diskusi media di gedung KPK, Senin (4/6) sore. "Kami berharap Miranda dapat menunjukkan integritasnya. Saya sangat berharap beliau sebagai akademisi guru besar objektif. Sehingga Ibu Miranda bisa memanfaatkan momentum ini untuk mengungkapkan apa adanya," ujar Busyro.
Meski harapan itu belum tentu berbalas dari Miranda, namun KPK tidak akan berhenti dan terus melakukan pengembangan lebih jauh agar siapa donator cek pelawat tersebut dapat terungkap. "KPK sedang berupaya melakukan pengembangan, sehingga bukan hanya keterangan Miranda," tegas Busyro.
Apakah KPK akan mengembangkan penyidikan kepada bank yang diuntungkan selama Miranda menjabat DGSBI? Busyro membenarkan. Artinya KPK akan mengkorelasikan semua fakta-fakta untuk menentukan adakah motif tertentu dibalik pemenangan Miranda.
Meski diakuinya menggali motif itu sulit, namun jika didasari keterangan data yang valid dan didukung oleh bukti, hal itu bukan tidak mungkin dilakukan oleh KPK.
Dalam kasus cek pelawat, Miranda sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sejak 26 Januari lalu dan ditahan saat pemeriksaan perdananya sebagai tersangka Jumat (1/6) kemarin.
Miranda diduga membantu atau turut serta membantu terpidana Nunun Nurbaeti dalam memberikan 480 cek pelawat bernilai Rp 24 miliar kepada anggota Komisi IX DPR RI periode 1999-2004 terkait pemilihan DGS BI tahun 2004 silam. Miranda pun dijerat dengan Pasal 5 Aat 1 huruf b UU Tipikor. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Sukabumi, 2 Bocah Dilarikan ke Puskesmas
Redaktur : Tim Redaksi