Disebutkan, politisi yang saat ini berada di jabatan pemerintahan tergoda untuk korupsi karena semakin meningkatnya kebutuhan finansial untuk melaksanakan kegiatan politik praktis. Sementara birokrasi melakukan hal sama karena melemahnya pengawasan internal di instansi masing-masing.
"Agar praktik korupsi itu tidak leluasa terjadi disaat suhu politik mulai memanas, rakyat harus memlototi prilaku korup kalangan politisi dan birokrat," kata Laode Ida, kepada JPNN, Selasa (26/12).
Kita akan sulit mengharapkan peran aktif dari pihak yang berkuasa mulai dari presiden hingga kepala daerah untuk melakukan upaya pencegahan korupsi politik. "Justru pihak-pihak itu merupakan bagian dari yang akan memanfaatkan kesempatan," ujar La Ode Ida.
Senator asal Sulawesi Tenggara itu mengingatkan potensi konflik politik yang sangat mungkin terjadi kalau melihat prilaku elit politik yang saat ini tengah bersiap-siap mengikuti panggung demokrasi 2014 mendatang.
"Hal yang sangat mengkhawatirkan kita adalah cukup banyak muncul capres sementara regulasinya belum juga selesai. Ketika regulasi digulirkan dan ada para elit yang tidak terakomodasi kepentingan politiknya, ini pasti menimbulkan konflik," ungkap Laode Ida.
Dari semula konflik kepentingan elit politik bisa saja diikuti konflik sosial horizontal dan lokal bernuansa vertikal. "Apalagi akan dilanjutkannya kasus skandal Bank Century, maka bukan mustahil akan menjadikan sebagian petinggi militer baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif untuk kembali turun ke arena politik," ungkap Laode Ida. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Auditor Independen Tak Sah Audit Keuangan Negara
Redaktur : Tim Redaksi