KPK Kesulitan Isi Sejumlah Jabatan Penting

Rabu, 20 Juni 2012 – 17:56 WIB

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan,  dua tahun sudah pihaknya melakukan proses rekrutmen untuk mengisi sejumlah jabatan penting dan strategis di lembaga yang dipimpinnya. Tapi hingga kini belum juga mendapatkan sosok yang memenuhi kreteria.

"Sejumlah jabatan sturktural di Komisi Pemberantasan Korupsi masih kosong. Ini terjadi karena rekrutmen belum menemukan sosok yang memenuhi kreteria yang dibutuhkan," kata Abraham Samad, saat rapar dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, di Senayan, Jakarta, Rabu (20/6).

Sejumlah jabatan struktural yang kosong di KPK itu, lanjut Abraham Samad antara lain Deputi Penindakan, Deputi Pencegahan, Direktur Penyidikan, Direktur Gratifikasi, dan Kepala Biro Sumber Dayamanusia.

"Proses rekrutmen dilakukan bekerjasama dengan konsultan sumber daya manusia yang independen. Mereka dipercayakan menyeleksi dan memberikan penilaian terhadap para kandidat yang melamar. Hasilnya, menurut KPK belum memenuhi kreteria," ungkap dia.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil mengingatkan, pada rapat 27 Februari 2012 silam Komisi III telah mendesak KPK untuk segera melakukan pengisian jabatan kosong.

"Jabatan struktural yang kosong berimplikasi langsung pada rendahnya realisasi anggaran KPK pada tahun 2012 ini," tegasnya.

Sementara politisi Partai PPP di Komisi III, Ahmad Yani mempertanyakan terhentinya proses rekrutmen di KPK. Dia mengaku heran, mengapa proses rekruitmen yang sudah melibatkan satuan–satuan tugas di KPK diberhentikan di tengah jalan dan diubah mekanismenya dengan menerima orang luar KPK

"Ini perlu dijelaskan, mengapa KPK membuat sistem baru yaitu menerima calon pejabat dari luar. Apakah ada pesanan untuk memasukan orang dari luar?" tanya Yani. (fas/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... J Kristiadi: Jika SBY Tegas, Politik Uang Bisa Dihilangkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler