jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) membuka matanya melihat polemik pemecatan Novel Baswedan Cs.
KPK juga memastikan tidak akan meladeni massa aksi yang berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta Selatan, hari ini (27/9).
BACA JUGA: Jokowi Tak Gubris Ultimatum BEM SI, Ratusan Mahasiswa Demo di KPK
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan pemecatan Novel Baswedan cs tidak akan mengganggu kinerja lembaga antirasuah itu.
Lembaga yang dipimpin Firli Bahuri memastikan taringnya tidak akan tumpul usai pegawai dipecat pada 30 September 2021.
BACA JUGA: Suami Tak Ada di Rumah, Istri Sering Main Kuda-kudaan dengan Pria Lain
"KPK melalui berbagai upaya pencegahan, pendidikan, juga penindakan berusaha untuk terus membuktikan hasil kerjanya kepada publik. Selanjutnya, publik silakan menilainya secara objektif," kata Fikri melalui keterangannya.
Fikri juga memastikan KPK terus bekerja di tengah polemik pemecatan Novel Baswedan Cs.
BACA JUGA: Jasad Zainudin Ditemukan Terkubur di Tengah Hutan, Mobil Tenggelam di Danau
Dia mencontohkan penangkapan kasus rasuah dan penahanan tersangka korupsi yang sudah dilakukan belakangan ini.
Selain itu, KPK juga tetap mencoba mengembalikan kerugian negara dari kasus korupsi. Bukti itu diklaim sebagai bentuk taring KPK tidak tumpul usai pegawai dibebastugaskan. Kerja dijamin KPK tetap tajam saat pemecatan terjadi.
Pria berlatar belakang jaksa itu mengatakan pihaknya ogah meladeni pedemo. KPK hanya fokus melakukan upaya penegakan hukum yang sudah berproses saat ini.
"KPK tetap fokus terhadap kerja-kerja pemberantasan korupsi, sehingga kami tidak ingin berdinamika menanggapi isu ini," ujar Fikri.
Dia menjelaskan pihaknya juga selalu mendengarkan saran dan masukan dari teman-teman mahasiswa.
Namun, Fikri meyakini para mahasiswa sebagai seorang pembelajar bisa melihat fakta-fakta secara jernih dan mampu mengelaborasinya dalam gagasan dan aksi yang konkret.
Selama ini, KPK banyak berkolaborasi dengan kampus melalui implementasi pendidikan antikorupsi, perekaman sidang tipikor, juga penajaman ide-ide baru strategi pemberantasan korupsi melalui berbagai aktivitas dan program.
Pemberantasan korupsi butuh sumbangsih nyata yang seperti ini dari para mahasiswa.
"Kami juga berharap publik tidak mudah terpicu untuk hal-hal yang justru kontraproduktif. Karena tantangan dan tugas pemberantasan korupsi ke depan masih banyak yang harus kita kerjakan. Soliditas dan sinergisitas para pihak penting untuk mewujudkan harapan bersama, masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera," kata dia. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga