KPK Ngotot, Publik Jangan Terkecoh

Jumat, 03 Agustus 2012 – 20:21 WIB
JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah mengingatkan, jangan sampai pengusutan kasus dugaan korupsi simulator di Korlantas Polri, yang diperebutkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri hanya ribut-ribut saja, tapi hasilnya nol besar.

“Jadi kita tunggu saja apa KPK serius mau menangani kasus ini dan melakukan pemberantasan korupsi.  Jangan terlalu membela juga, lihat saja hasilnya. Jangan cuma ramai-ramai, hasilnya juga nol besar,” kata Iberamsjah, kepada wartawan, Jumat (3/8), di Jakarta.

Dijelaskan Iberamsjah, perseteruan KPK dan Polri dalam kasus ini jangan sampai membuat masyarakat terkecoh lagi. Menurut Iberamsjah, pengalaman membuktikan pada kasus Cicak vs Buaya sebelumnya, terbukti belakangan KPK juga bukan lembaga yang bersih dan harus dibela mati-matian.

Karenanya, dia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menyikapi masalah ini. “Kita harus hati-hatilah. Ada apa ini? Kok kasus ini KPK ngotot sekali? padahal sebelumnya dalam beberapa kasus seperti rekening gendut dan kasus pegawai pajak Gayus Tambunan, KPK tidak ngotot-ngotot amat untuk melakukan penyelidikan dan menyerahkan kasus itu kepada Polri,” jelas dia.

“Masyarakat harus ingat bahwa KPK juga bukan lembaga yang bersih-bersih amat, kasus Cicak Buaya membuktikan hal itu. Jadi  jangan  mau terkecoh lagi, (kasus ini) banyak kejangalan,” ulangnya.

Dijelaskan Iberamsjah lagi, kejanggalan-kejanggalan lainnya bisa dilihat juga dari lambannya KPK menangani kasus-kasus korupsi yang muncul belakangan ini. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruhut Desak KPK Usut Dugaan Aliran Dana PON ke DPR

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler