JAKARTA - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) mengadukan beberapa pihak khususnya PSSI ke Court of Arbitration for Sports (CAS) atau pengadilan arbitrase internasional. Ada tiga poin penting dari gugatan yang dilayangkan pada 8 Maret 2012 itu.
Pertama meminta CAS segera menghentikan Kongres Tahunan bila agenda tersebut tidak menghormati regulasi dan prinsip legalitas, terutama memastikan keabsahan seluruh agenda dan anggota yang hadir. Sedangkan gugatan kedua adalah meminta kepada Komite Eksekutif (Exco) PSSI agar tidak menghalang-halangi jalannya Kongres Luar Biasa (KLB) yang sesuai aturan.
Poin ketiga meminta bantuan FIFA dan AFC dalam pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB). Dengan demikian, sisi validitas dan prosedural rapat akbar tersebut bisa terpenuhi dan tidak terbantahkan.
Gugatan KPSI diajukan oleh Ketua KPSI, Tonny Apriliani. Sedangkan pihak-pihak tergugat terdiri atas PSSI, AFC, dan FIFA. Dalam proses ini, KPSI meminta bantuan kuasa hukum Jean Luis Dupont yang sebelumnya juga menangani kasus gugatan Persipura Jayapura kepada Adelaide United, AFC, dan PSSI terkait pencoretan tim itu dari babak play off Liga Champions Asia (LCA).
CAS melalui suratnya kepada pihak penggugat dan tergugat pada 9 Maret 2012 menjelaskan, perselisihan antara pihak penggugat dan tergugat telah tercatat pada CAS Ordinary Arbitration Division sesuai dengan Code of Sports-related Arbitration artikel S20 dan artikel R38ff dari kode tersebut.
CAS juga menjelaskan, pihak tergugat pada bagian kelima tuntutannya meminta langkah sementara untuk arbitrase mengingat mendesaknya kasus ini. Sesuai pasal R37 Kode Etik, CAS pun memberikan kesempatan pihak penggugat menjelaskan posisi mereka paling lambat 13 Maret 2012.
Seperti diketahui KPSI akan menggelar KLB PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu, 18 Maret 2012. Kongres ini akan dihadiri oleh anggota-anggota PSSI yang sebelumnya telah melancarkan mosi tidak percaya kepada kepengurusan Djohar Arifin Husin yang terpilih melalui KLB di Solo, Juli 2011.
Pada hari yang sama PSSI juga akan menggelar Kongres Tahunan di Palangkaraya, Kalteng. Namun dalam kongres ini, beberapa pemilik suara yang diatur dalam statuta PSSI seperti klub ISL dan beberapa Pengperov tidak diperkenankan hadir karena telah lebih dulu dijatuhi skorsing oleh PSSI.
Sementara itu, beberapa klub ISL kabarnya menolak memenuhi undangan PSSI untuk berembuk di Hotel Crown besok. PSSI sangat berharap pertemuan itu bisa menghasilkan kebaikan untuk semua.
"Saya belum tahu siapa-siapa yang akan datang atau tidak. Yang jelas PSSI sudah secara terbuka mengajak mereka untuk membicarakan jalan keluar, rekonsiliasi. Kalau mereka tidak datang, ya mau diapakah lagi. Yang penting kami sudah berusaha," ujar Penanggung Jawab Timnas PSSI, Bernard Limbong, Selasa (13/3).(lis/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Medan Mati Suri
Redaktur : Tim Redaksi