"Saya setuju dengan gagasan keterlibatan aktif KONI dalam menyikapi dualisme timnas ini. Karena memang faktanya terdapat dua timnas," kata Tonny Apriliani anggota Eksekutif Komite (Exco) PSSI KLB Ancol atau KPSI saat dihubungi wartawan, Selasa (25/12).
Ia mengungkapkan, KONI nantinya bisa memilih timnas mana yang berhak mewakili Indonesia di ajang Pra Piala Asia. Apakah Timnas yang dibentuk PSSI atau yang ditangani KPSI.
"Silakan pemerintah melalui KONI memilih timnas mana yang terbaik untuk mewakili Indonesia? Timnas Kita sudah terbentuk sejak sebelum AFF Cup, tinggal dikumpulkan lagi," ungkapnya.
Menurut Tonny, dalam situasi kemelut atau situasi yang tidak normal seperti sekarang, peran KONI dan pemerintah seharusnya bisa lebih dari situasi normal. Salah satunya mengambil inisiatif untuk mengambil alih pengelolaan timnas.
"Itu sangat mungkin. Tinggal dipilih aja, timnas mana yang akan dikirim. Apakah The Real Garuda milik kita, atau timnas PSSI Djohar, silakan aja," pungkasnya.
Sebelum Tim Task Force yang dibentuk pemerintah sudah meminta KONI untuk melakukan mediasi penyatuan dua timnas. Tim Task Force menyatakan tidak punya kewenangan membentuk timnas.
"Task Force tugasnya mediator penyelesaian konflik organisasi. Untuk mediasi pembentukan timnas dilakukan oleh KONI," kata Djoko Pekik, salah satu anggota Task Force saat dihubungi JPNN Senin kemarin. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cruyff: Pep Terlalu Muda Berhenti Melatih
Redaktur : Tim Redaksi