KPSI Siapkan Ketum Baru PSSI

Hambat Persipura, Djohar Arifin Dituding Rasis

Selasa, 07 Februari 2012 – 10:15 WIB

JAKARTA - Setelah sukses menetapkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding (KB) PSSI-KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia), KP langsung tancap gas. Komite yang dilahirkan hasil dari kongres tahunan KPSI itu langsung melaksanakan rapat internal dan melahirkan beberapa keputusan. Salah satunya memilih beberaqpa kandidat ketua umum PSSI.
   
"Kita akan mulai fokus kepada siapa saja calon ketua umum PSSI kami nanti," jelas Dhimam Abror yang dipilih sebagai Ketua Komite Pemilihan usai acara peresmian kantor KPSI di Pintu 1 area Senayan, Jakarta, Senin (6/2).
 
Pemilihan struktur di dua Komite tersebut dimaksudkan guna memudahkan mereka dalam bekerja hingga terlaksananya Kongres Luar Biasa (KLB) yang direncanakan digelar pada 21 Maret 2012 di Jakarta. "Kami hari ini melakukan rapat singkat membahas struktur dimana sesuai aturan yang ditetapkan kongres. Masing-masing Komite ada Ketua, Wakil Ketua, Sekjen dan anggota," jelasnya.

Sementara Iqbal Rurai ditunjuk sebagai Wakil Ketua dan Tubagus Kun Adi selaku Sekjen. Anggota Komite Pemilihan adalah La Siya, Jimmy Napitupulu, dan Alvin Hinelo. "Untuk Ketua Komite Banding Pemilihan yang telah disepakati adalah Ahmad Amins. Hendri Zainudin Sekjen dan anggota Umuh Muhtar," ujar Dhimam Abror.

Lebih lanjut, Abror mengatakan, pihaknya akan mengambil kebijakan sesuai keputusan Kongres dalam menyusun persyaratan untuk calon-calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI baru versi KPSI.

"Secara umum mengacu kepada Statuta PSSI. Persyaratan adalah satu, WNI, usia minimum 30 tahun dicalonkan oleh minimal oleh anggota PSSi yang sah. Minimal punya pengalaman di dunia sepak bola yang berhubungan dengan PSSI minimal lima tahun," terangnya.

Sementara Ketua Komite Banding Pemilihan, Ahmad Amins menambahkan, dalam proses ini, pihaknya akan bekerjasama dengan Komite Pemilihan.

KLB yang digagas KPSI sebenarnya mundur dari jadwal awal, 6 Maret 2012. Menurut Sekjen KPSI, Hinca Panjaitan, KPSI masih menunggu hasil dari Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar 18 Maret mendatang. Bila PSSI tidak mengundang saja anggota PSSI sesuai dengan KLB Solo, maka KPSI akan menggelar KLB 21 Maret 2012.

Sementara itu, Persipura Jayapura resmi mendaftarkan 25 pemain dan 14 official untuk tampil di Liga Champions Asia (LCA) 2011/2012. Setelah menyerahkan formulir pendaftaran via email dan fax, selanjut tim berjuluk Mutiara Hitam ini sudah menyerahkan formulir secara fisik ke AFC lewat PSSI.

"Kebetulan formulir harus ditandatangani juga oleh Sekjen PSSI. Dan tadi di hadapan saya, Sekjen Tri Goestoro sudah menandatanganinya dan tinggal diproses. Kami sudah menjalankan kewajiban kami dan sekarang tinggal menunggu," tandas La Siya, Ketua Harian Persipura, usai bertandang ke kantor PSSI, di Jakarta, Senin (6/2) siang.

Terkait keterlambatan surat dan formulir pendaftaran diterima Persipura, La Siya sudah mendapat penjelasan dari Tri Goestoro. Surat dikirim AFC ke PSSI pada 3 Februari 2012, dan baru tiba di tangan official Persipura pada 5 Februari. Sedang deadline regestrasi AFC adalah hingga 6 Februari 2012 tengah malam.

Meski terlihat tenang, tapi La Siya terlihat kembali garang saat disinggung kemungkinan terburuk. Persipura memastikan hanya tampil di LCA setelah keluar keputusan sela dari CAS. Jalur dipakai Mutiara Hitam karena dikabarkan PSSI tidak mendaftarkan mereka AFC.

"Jika ternyata kembali terulang, maka ini akan jadi penzoliman kedua. Soal penolakan calon lawan di play off, Adelide United (klub Australia), itu bukan kewenangan kami. Kami hanya mencoba mengikuti aturan dengan mengembalikan formulir pendaftaran seperti yang dimintakan AFC," jelas pria yang juga ketua harian Persipura Jayapura itu.

Kenyataan keluarnya formulir pendaftaran Persipura Jayapira ke Liga Champions Asia (LCA) 2011/2012 oleh AFC, menjadi fakta nyata bahwa ada masalah dengan PSSI di bawah kendali Djohar Arifin Husin. "Jangan halangi Persipura tampil di Liga Champions Asia. PSSI harus berhenti mengobok-obok Persipura. Persipura tampil di LCA bukan hanya untuk Papua, tapi juga membawa nama bangsa. Djohar rasis, ini yang terlihat saat ini," ujar Benny Martin, Ketua Aliansi Masyarakat Papua di Jakarta, Senin (6/2).
   
Sementara itu, PSSI masih terus mengabaikan upaya KPSI. Juru bicara PSSI, Eddi Elison, yakin langkah KPSI tersebut berakhir sia-sia. Sebaliknya PSSI optimistis Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) tak akan mengakui kongres luar biasa KPSI yang akan digelar Maret mendatang.

"Kami tidak bisa melarang mereka karena ini negara demokratis. Yang penting adalah pengakuan dari AFC, mereka tidak akan diakui," kata Eddi ketika dihubungi wartawan kemarin.(lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Hilang Poin Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler