Komisi Pemilihan Umum Australia (AEC) secara resmi mencabut status Australian Sex Party sebagai partai politik dengan alasan tidak memenuhi syarat jumlah keanggotaan minimal. Akibatnya, pengurus partai memobilisir anggotanya untuk memposting kartu tanda anggota di media sosial.

Sistem kepartaian di Australia mensyaratkan jumlah keanggotaan minimal. Syarat ini juga telah menyebabkan Partai Demokrat dicabut statusnya sebagai parpol.

BACA JUGA: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Untuk Pertajam Daya Ingat

Sex Party dibentuk tahun 2009 dan saat ini memiliki seorang wakil rakyat bernama Fiona Patten yang duduk di parlemen negara bagian Victoria di Melbourne.

Namun karena menurut KPU partai ini tidak lagi memiliki cukup anggota seperti disyaratkan, makanya dicabut statusnya sebagai parpol pada Senin (4/5/2015).

BACA JUGA: Tabrakan Burung dan Pesawat Terbang Terjadi Hampir Setiap Hari di Australia


Seorang anggota Sex Party mengunggah foto KTA-nya ke media sosial.

 

Dalam pengumuman resmi pihak KPU menyebutkan Sex Party gagal membuktikan memiliki minimal 500 orang pemegang kartu tanda anggota (KTA).

BACA JUGA: Kasus Narkoba, Warga Australia Terancam Hukuman Mati di China

Menyusul pengumuman itu, sejumlah pengurus dan anggota Sex Party mendorong anggotanya untuk memposting foto mereka bersama KTA masing-masing ke media sosial.

Salah seorang pendiri Sex Party Robbie Swan menyatakan ada 6.000 orang yang mendaftarkan diri sejak pengumuman itu.

"Tanpa bermaksud mengkritik para pegawai KPU, tampaknya mereka ditekan untuk menerapkan cara menghitung keanggotaan partai politik," katanya kepada ABC.

Swan mengatakan sistem perhitungan keanggotaan parpol yang berlaku saat ini sangat merugikan partai-partai kecil.

"Bagi parpol besar tidak jadi masalah dengan menyewa pegawai untuk membuat daftar anggota partai beserta alamat lengkapnya sebagaimana diminta," katanya.

"Namun bagi parpol kecil hal itu sangat menyulitkan karena kami tidak punya dana untuk melacak keberadaan anggota kami," jelas Swan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menengok Kehidupan Minoritas Muslim di Pedalaman Australia

Berita Terkait