Sebelumnya, informasi yang beredar di kalangan wartawan biaya penayangan langsung proses pengundian nomor urut di televisi swasta menghabiskan dana hingga Rp900 juta. Informasi tersebut diperoleh wartawan dari Sekretaris KPU Jawa Barat, Heri Setiawan.
"Kata siapa" Kami tidak punya biaya kalau jumlahnya segitu," kata Yayat kepada wartawan, Selasa (18/12). Dikatakan Yayat, pada penayangan langsung di televisi itu pihaknya tidak mengeluarkan biaya yang besar.
Menurutnya, untuk penayangan tersebut KPU hanya mengeluarkan Rp73 juta. Anggaran sebesar itu dikeluarkan untuk biaya makan awak televisi dan penyewaan tempat untuk penyimpanan peralatan televisi.
"Kalau harus bayar mahal, lebih baik tidak disiarkan secara langsung. Tetapi pada akhirnya banyak juga yang tertarik untuk menyiarkan langsung," katanya.
Disiarkannya proses pengundian nomor secara langsung ini bagian dari kesepakatan sebelumnya dengan stasiun televisi swasta tersebut. "Sehingga ini merupakan isi dari kontrak kerja sama sebelumnya," tambah Yayat.
Lebih jauh dia sampaikan, tujuan dari siaran langsung tersebut untuk lebih mensosialisasikan ajang pemilihan gubernur yang berlangsung 24 Februari mendatang. Dirinya berharap agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui pelaksanaan pemilihan gubernur Jawa Barat.
"Sehingga tingkat partisipasi masyarakat nanti tinggi. Dengan demikian, semoga ajang demokrasi rakyat ini sukses," pungkasnya. (agp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Ical, Pekerjaan Rumah Golkar
Redaktur : Tim Redaksi