jpnn.com - KULON PROGO - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulon Progo Budi Priyana optimistis pencocokan dan penelitian data pemilih untuk Pilkada 2024 rampung tepat waktu.
Menurutnya KPU Kulon Progo, DI Yogyakarta telah menyelesaikan coklit sebanyak 140.869 data atau 40 persen dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) terhitung dari 24 Juni sampai 1 Juli.
BACA JUGA: Pilih Pensiun Dini, Sekda Karawang Maju Pilkada untuk Mengabdi
Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dan DPT Pemilu terakhir Kulon Progo berjumlah 348.412 pemilih.
"Untuk minggu pertama ini sebanyak 140.869 pemilih atau 40 persen data pemilih terakhir yang telah dilakukan coklit," ujar Budi dalam keterangannya, Selasa (2/7).
BACA JUGA: PKB Ogah Usung Kaesang di Pilkada Jateng, Cak Imin Lebih Memilih Sosok Ini
Dia mengatakan pihaknya optimistis coklit data pemilih selesai sebelum 24 Juli.
Petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) sebanyak 1.383 pantarlih akan bekerja maksimal di 753 TPS.
BACA JUGA: Konsolidasi Jelang Pilkada 2024, Mardiono Gerilya ke Kabupaten Pesisir Barat Lampung
"Kami yakin selesai sebelum 24 Juli 2024," katanya.
Budi mengatakan dalam satu TPS ada yang satu orang petugas pantarlih, ada juga dua orang.
"Adapun ketentuannya, jumlah pemilih dalam satu TPS ada 400 pemilih ke atas ada dua pantarlih, sedangkan jumlah pemilihnya di bawah 400 orang hanya satu pantarlih," katanya.
Pantarlih ketika bekerja dibekali dengan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).
Tugas pantarlih yakni melakukan coklit nama-mana yang terdata dalam DP4 benar adanya ada di wilayah kerja mereka.
Ketika ada warga di wilayah TPS yang belum terdaftar sebagai pemilih, maka pantarlih berkewajiban memasukkan warga yang belum terdaftar sebagai pemilih.
"Harapannya, warga yang memiliki hak pilih benar-benar terdaftar, sedangkan yang tidak memenuhi syarat seperti meninggal dan menjadi anggota TNI/Polri dicoret dari daftar pemilih," katanya.
Menurut dia, kendala yang dihadapi petugas pantarlih yakni pada saat pencoklitan pada jam kerja susah menemui masyarakat.
"Kendala di lapangan salah satunya penyesuaian jadwal kunjungan pantarlih dengan kesibukan pemilih," katanya. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Masika ICMI Institute: Elektabilitas Kornelius Kambu Paling Tinggi Menjelang Pilkada Maybrat
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang