jpnn.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 326 miliar pada 2020.
Sementara itu, laba operasi mencapai Rp 2,4 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir pun mengapresiasi kinerja Krakatau Steel.
BACA JUGA: Krakatau Steel dan Inerco Sahkan Kemitraan Strategis Senilai Rp 4,8 T
“Krakatau Steel berhasil melakukan restrukturisasi dan transformasi dengan baik. Saya meyakini kinerja Krakatau Steel akan makin baik ke depannya,” ujar Erick, Selasa (25/5).
Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyebut efisiensi dan peningkatan produktivitas memengaruhi perolehan laba pada 202.
BACA JUGA: Inerco Jalin Kerja Sama dengan Dua Anak Perusahaan Krakatau Steel
Manajemen berhasil menurunkan biaya operasional dari Rp 4,8 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,8 triliun pada tahun lalu.
Biaya energi menurun 46 persen menjadi Rp 295 miliar. Biaya utility menurun 27 persen menjadi Rp 464 miliar.
Biaya consumable dan sparepart masing-masing mengalami penurunan 61 persen dan 59 persen menjadi Rp 230 miliar dan Rp 65 miliar.
Earning before interest, taxes, depreciation and amortization (Ebitda) pun membaik.
Pada 2020, Krakatau Steel mampu membukukan Ebitda sebesar Rp 1,09 triliun dari sebelumnya yang minus Rp 1,92 triliun pada 2019.
“Dengan Krakatau Steel yang makin efisien dan produktif, kami menjadi lebih kompetitif dalam melakukan aktivitas usaha kami yang berdampak pada peningkatan kinerja,” kata Silmy.
Silmy menjelaskan, pihaknya juga melakukan berbagai kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan bisnis.
“Peluang meluaskan pangsa pasar pun menjadi lebih terbuka,” ujar Silmy. (ant)
Redaktur & Reporter : Ragil