JPNN.com

Krakatau Steel Perkuat Strategi Hadapi Proteksionisme & Dumping Baja Global

Minggu, 23 Februari 2025 – 03:33 WIB
Krakatau Steel Perkuat Strategi Hadapi Proteksionisme & Dumping Baja Global - JPNN.com
Logo PT Krakatau Steel merupakan BUMN yang bergerak di bidang produksi baja. ANTARA/Ardika/am.

jpnn.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk terus mengambil langkah strategis dalam menghadapi tantangan perdagangan global, termasuk proteksionisme perdagangan dan praktik dumping baja murah dari berbagai negara.

Sebagai salah satu produsen baja terbesar di Indonesia, Krakatau Steel berkomitmen memperkuat daya saing industri baja nasional melalui berbagai inisiatif dan kebijakan.

BACA JUGA: Krakatau Steel Peduli Gelar Jumat Berkah di Madrasah Ibtidaiyah Cilegon

Dalam beberapa tahun terakhir, proteksionisme perdagangan yang diterapkan oleh negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, telah memengaruhi dinamika pasar baja global.

Kebijakan tarif tinggi untuk impor baja di AS menyebabkan produsen baja dari China mencari pasar alternatif, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Lewat Pengendalian Gratifikasi, Jasindo Tingkatkan Tata Kelola Perusahaan

Hal ini berdampak pada meningkatnya impor baja murah ke dalam negeri, yang berpotensi melemahkan industri baja nasional. Hambatan yang dihadirkan pada pasar sebagai konsekuensi dari kebijakan AS menyebabkan produsen mencari pasar yang longgar. Pasar Indonesia pun menjadi tujuan produsen baja dari China.

Dr. Adiwarman, Ahli Bidang Hukum Perdagangan dan Bisnis sekaligus pengajar di Departemen Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia, menilai kebijakan perlindungan industri nasional harus berjalan seiring dengan upaya peningkatan daya saing perusahaan.

BACA JUGA: SIG Dukung INACRAFT Majukan UMKM, Dari Rumah BUMN ke Pasar Internasional

“Indonesia perlu memiliki kebijakan yang seimbang antara proteksi industri baja nasional dan peningkatan efisiensi produksi. Dengan strategi yang tepat, Krakatau Steel dapat tetap menjadi pemain utama dalam industri baja internasional,” ujarnya.

Namun perlu kehati-hatian dalam memberlakukan kebijakan perlindungan yang bisa diartikan sebagai proteksionisme, karena Indonesia adalah negara pihak dalam WTO.

Persyaratan penerapan kebijakan proteksionistik berdasarkan WTO adalah seperti keadaan darurat atau safeguards akibat kerugian yang amat serius atau ancaman kerugian serius (Lestari 2010).

Perlu dipastikan kondisi yang dimaksud untuk menerapkan kebijakan perlindungan.

Selain kebijakan makro dan negara, Krakatau Steel perlu merumuskan langkah strategis untuk merespons perkembangan dalam industri baja di pasar domestik dan internasional.

Dalam menghadapi tantangan ini, Krakatau Steel telah menerapkan berbagai strategi untuk memperkuat daya saing dan menjaga keberlanjutan bisnisnya.

1. Advokasi Kebijakan Antidumping

Krakatau Steel secara aktif mendorong penerapan kebijakan antidumping melalui Komite Anti Dumping Indonesia (KADI).

Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan pasar baja nasional agar tidak terdistorsi oleh produk impor dengan harga yang tidak wajar.

2. Peningkatan Efisiensi dan Restrukturisasi

Perusahaan terus menjalankan program restrukturisasi dengan meningkatkan efisiensi produksi, optimalisasi rantai pasok, serta peningkatan produktivitas guna mempertahankan daya saing di pasar global.

Identifikasi persoalan yang dihadapi Krakatau Steel membantu untuk fokus pada pencapaian efisiensi dan keberhasilan restrukturisasi melalui pendekatan dan metode yang tepat.

3. Diversifikasi Produk dan Ekspansi Pasar

Krakatau Steel berupaya memperluas pasar ekspor ke negara-negara yang membutuhkan baja berkualitas tinggi. Selain itu, perusahaan juga mengembangkan produk baja dengan nilai tambah lebih tinggi, seperti baja tahan karat dan baja untuk industri otomotif, guna mengurangi ketergantungan pada pasar domestik.

Pencermatan  dan analisis pada konstelasi penguasa pasar baja dan karakteristik industri serta kebijakan dapat mengarahkan penyerapan produk diversifikasi.

4. Kolaborasi dan Inovasi Teknologi

Dalam menghadapi persaingan global, Krakatau Steel memperkuat kolaborasi dengan industri terkait serta mengadopsi teknologi mutakhir dalam proses produksi.

Penggunaan teknologi hijau dan efisiensi energi menjadi prioritas untuk meningkatkan daya saing sekaligus mendukung keberlanjutan industri baja.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... GT World Challenge Asia 2025 Bakal Memperkuat Branding Indonesia di Mata Dunia


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler