jpnn.com, SAMARINDA - Kinerja keuangan bank konvensional dan syariah di Kalimantan Timur dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK) dan kredit pada semester pertama 2018 tumbuh positif.
Akan tetapi, untuk penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit konsumsi sebesar 36,75 persen.
BACA JUGA: Cegah Skimming, Polri Minta Bank Tingkatkan Pengamanan ATM
Meski demikian, hal itu cukup baik karena hanya berbeda beberapa poin dari penyaluran kredit modal kerja (KMK) dengan kontribusi 36,06 persen.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, pada triwulan pertama tahun ini semua kinerja keuangan tumbuh positif.
BACA JUGA: Jokowi Sentil Perbankan Nasional
Aset perbankan tumbuh sebesar 4,78 persen year on year (yoy) menjadi Rp 99,89 triliun.
Sementara itu, DPK tumbuh 5,44 persen (yoy) menjadi Rp 91,93 triliun.
BACA JUGA: Gunung Agung Erupsi, OJK Relaksasi Perbankan Bali
Di sisi lain, kredit tumbuh sebesar 2,78 persen (yoy) menjadi Rp 70,61 triliun.
“Demikian juga dengan risiko kredit yang cenderung terus membaik. Ini ditunjukkan dari rasio non-performing loan (NPL) gross kredit terus menunjukkan perbaikan, menjadi 5,57 persen dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 8,22 persen,” kata Dwi kepada Kaltim Post, Rabu (1/8).
Dia menjelaskan, untuk kredit berdasarkan jenis penggunaan KMK dan kredit konsumsi tumbuh masing-masing 6,59 persen (yoy) dan 6,84 persen (yoy).
Hal itu menunjukkan adanya ekspansi kegiatan usaha.
Terutama pada sektor ekonomi pemilikan peralatan rumah tangga lainnya, termasuk pinjaman multiguna dan pemilikan rumah tinggal, perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, pertanian, perburuhan dan kehutanan.
Sementara itu, kredit investasi tumbuh melambat sebesar negatif 6,47 persen (yoy).
“Namun, berdasarkan kontribusi, kredit konsumsi masih mendominasi sebesar Rp 25,95 triliun atau 36,75 persen dari total kredit,” kata Dwi. (ctr/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Asing Mulai Lirik Fintech
Redaktur & Reporter : Ragil