KENDARI - Salah satu program Pemkot untuk membantu permodalam warga kurang mampu adalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Saat ini, sudah sekitar lima ribuan nasabah yang terdaftar, sedangkan dana yang digulikan mencapai Rp 68 miliar.
Sayangnya, dari total dana yang ada, sekitar 10 persen mengalami kemacetan. Kepala BLUD Kota Kendari, Syahrir mengatakan, untuk kredit macet memang akan selalu ada dalam lembaga peminjaman mana pun. Alasannya beragam, ada nasabah meninggal dunia hingga usaha yang gulung tikar.
Meski tidak menyebut secara pasti nominal kredit macetnya, namun semua tetap diantisipasi, salah satunya melakukan pendekatan persuasif dengan ahli waris, guna mencari solusi melunasi kredit yang diambil ke BLUD.
"Selama ini, kami masih mampu menangani tunggakan nasabah. Meski memang itu bukan hal yang mudah, apalagi bagi mereka yang sudah meninggal dunia, tentu lebih sulit. Tapi melalui pendekatan dengan keluarga, itu bisa diminimalisir," katanya.
Soal keanggotaan, hampir setiap bulan ada yang mendaftar menjadi nasabah. Karena BLUD diprioritaskan bagi warga kurang mampu, makanya nominal yang dipinjamkan kepada masyarakat juga tidak terlalu banyak antara Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta.
Untuk memudahkan nasabah dalam melunasi kredit menurut Syahrir, staf melakukan penagihan setiap minggu. Jumlah yang dibayar disesuaikan dengan nominal yang dipinjam, semakin besar dana kredit, besar pula tagihan dalam sehari. Itu dilunasi dalam tempo 100 hari.
Selama beberapa tahun beroperasi, sudah banyak nasabah yang mandiri. Tak perlu meminjam lagi untuk memperoleh modal, karena mereka sudah mampu menginvestasi sendiri usahanya. (fya/cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar 10 Ribu MW, Permudah Izin Pakai Kawassan Lindung
Redaktur : Tim Redaksi