KRI Dr Suharso-990 Dilibatkan Cari Empat Anggota TNI AL

Senin, 26 Desember 2016 – 09:51 WIB
KRI Dr Suharso-990. Foto: Taufik R/dok.JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com – Pihak TNI AL tampaknya tak mau menyerah untuk menemukan empat anak buah kapal (ABK) KRI Layang-635 yang hilang sejak 12 Desember lalu.

Karena itu, jika tak ada penemuan hingga beberapa hari kedepan, TNI kemungkinan besar akan memperpanjang masa pencarian.

BACA JUGA: Kerahkan Heli dan Kapal Perang, Dicari hingga Filipina

Kepala Dinas Penerangan TNI-AL Laksma TNI Gig J.M. Sipasulta mengatakan, pihaknya masih belum mendapatkan temuan signifikan terkait pencarian empat tentara tanah air yang menghilang.

Hingga saat ini, pihaknya masih mengitari wilayah Perairan Talaut dan sekitar termasuk wilayah Filipina untuk mencari tanda-tanda.

BACA JUGA: Empat Anggota TNI AL Hilang, Enam KRI Dikerahkan

’’Masih ada kendala cuaca. Kami menggunakan delapan armada dari TNI termasuk bantuan dari KRI Dr Suharso-990 dan dua heli yang diangkut. Juga bantuan Filipina yakni satu Kapal Perang nya yaitu BRP Magat Salamat (PS-20),’’ jelasnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (25/12).

Terkait waktu pencarian, Gig menegaskan bahwa pihak TNI AL tak akan menyerah dalam melakukan pencarian. Memang, pencarian standar terhadap ABK yang hilang biasanya berlangsung sekitar satu hingga dua minggu. Itu berarti operasi scara standar bisa dihentikan pada pergantian tahun.

Namun dia mendapatkan isyarat bahwa pencarian bakal diperpanjang jika dalam waktu dekat tidak ada temuan signifikan.

Meskipun, dia tidak tahu berapa lama perpanjangan tersebut akan berlaku. ’’Itu bukan kewenangan saya. Yang jelas, kami akan memutuskan yang terbaik untuk mencari prajurit kami,’’ jelasya.

Sebagai informasi, kasus hilangnya empat tentara itu terjadi pada 14 Desember lalu. Saat itu, Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R., Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto, KLK Amo Dian Mahendra, dan KLD Isy Badnur Rohim sedang berada di atas kapal ikan asing (KIA) Nurhana bersama tiga ABK lainnya.

Kapal berbendera Filipina sedang digiring ke pangkalan Lana Melonguane karena memasuki wilayah kedaulatan RI secara ilegal.

Namun, dalam perjalanan ke Lanal Melonguane itu, empat prajurit tersebut dinyatakan hilang kontak bersama KIA Nurhana beserta tiga ABK-nya. Pengusutan tak bisa dilakukan saat itu juga karena kondisi cuaca yang buruk. (bil)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler