jpnn.com, JAKARTA - KRI I Gusti Ngurah Rai-332 telah diresmikan di Dermaga Dock PT PAL Indonesia Senin (30/10). Peresmian ini sekaligus mengukuhkan tambahan kekuatan untuk TNI AL.
Khususnya prajurit matra laut yang bertugas di Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim).
BACA JUGA: Kapal Perang Tiongkok Sandar di Pelabuhan Tanjung Priok Sampai 26 Juli
Kapal kedua dalam proyek Ship Integrated Geometrical Modularity Approach Perusak Kawal Rudal (SIGMA PKR) yang dilakoni Indonesia – Belanda itu diyakini membuat TNI AL kian kuat.
Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu kehadiran KRI I Gusti Ngurah Rai-332 sesuai dengan rencana strategis (renstra) juga Minimum Essential Force TNI.
BACA JUGA: KPK Jerat Tiga Petinggi PT PAL sebagai Tersangka Suap Kapal Perang
Selain itu, KRI tersebut juga dipercaya mampu turut serta membantu TNI AL dalam menyikapi dan mengantisipasi beragam ancaman yang bermunculan.
”Saya yakin bahwa keberadaan kapal ini akan meningkatkan kemampuan TNI AL dalam melaksanakan tugas,” ungkap Ryamizard.
BACA JUGA: Empat Kapal Perang dengan Senjata Lengkap Sudah di Perbatasan
Berdasar data TNI AL, KRI I Gusti Ngurah Rai adalah buah kerja sama alih teknologi antara PT PAL Indonesia dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) yang tidak lain adalah perusahaan kapal asal Belanda.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) menilai kapal tersebut istimewa lantaran dapat diandalkan untuk perang empat matra sekaligus.
Yakni perang sesama kapal perang, perang bawah air melawan kapal selam, perang udara melawan pesawat tempur, serta perang elektronika.
Lebih dari itu, KRI tersebut mampu membajak sistem persenjataan dan kendali kapal perang musuh. Dengan panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, serta bobot penuh 3.216 ton, kapal perang tersebut mampu membawa 120 prajurit.
Ryamizard meminta seluruh prajurit TNI AL yang mendapat kepercayaan menjadi awak kapal tersebut menjaga dengan baik alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru itu. ”Saya instruksikan untuk merawat kapal ini dengan penuh tanggung jawab,” imbuhnya.
Disamping kemampuan perang empat matra sekaligus, kapal perang yang mampu melaju dengan kecapatan 28 knot tersebut dibekali persenjataan mumpuni.
Di antaranya meriam utama OTO Melara 76/62 milimeter Super Rapid Gun, rudal SSM exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkaunya bisa menebus 180 kilometer sampai 200 kilometer. Selain itu, juga ditanam rudal SAM anti-serangan udara mica pada KRI I Gusti Ngurah Rai-332.
Rudal tersebut dirancang agar bisa dioperasikan dalam waktu singkat. Tidak hanya itu, senjata itu juga bisa digunakan dalam segala cuaca untuk menyergap sasaran sejauh 20 kilometer sampai 25 kilometer.
Perlengkapan lain yang juga dimiliki alutsista tersebut adalah terma SKWS decoy launching system dan torpedo AKS A-244S, serta meriam close in weapon system (CIWS) millennium gun 35 milimeter yang bisa dipakai untuk menangkis serangan udara.
Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh KRI tersebut, Ryamizard berharap besar cita-cita mewujudkan TNI AL menjadi angkatan laut berkelas di dunia tercapai. ”Serta mewujudkan Indonesia menjadi (negara) poros maritim dunia,” ungkap dia.
Kepada awak kapal yang bakal dioperasikan di wilayah perairan Armatim itu, dia meminta mereka memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh kapal yang melintas di wilayah perairan tersebut. (syn/)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos PT PAL Terima Rasywah, Tiga Kantor Digeledah
Redaktur & Reporter : Soetomo