jpnn.com, SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman melontarkan sinyal untuk mencari gelandang bertahan baru guna memperkuat skuat yang sudah ada.
Saat ini Persebaya memang masih mengalami krisis di posisi gelandang bertahan.
BACA JUGA: Persebaya Surabaya Masih Beri Kesempatan pada Amido Balde
Ada tiga pemain yang ada di posisi tersebut, yakni Misbakus Solikin, Nelson Alom, dan M Hidayat.
BACA JUGA: Persebaya Surabaya Masih Beri Kesempatan pada Amido Balde
BACA JUGA: Mario Gomez Diharapkan Mampu Bawa Borneo FC Berprestasi Musim Ini
Namun, dua nama terakhir dalam kondisi yang kurang fit akibat cedera. Hanya Misbakus satu-satunya gelandang bertahan yang tersisa.
BACA JUGA: Si Anak Hilang Kembali Bela Persib Bandung
Kondisi itu jelas cukup mengkhawatirkan bagi Persebaya. Sebab, tim berjuluk Green Force itu harus melakoni jadwal yang cukup padat dalam waktu dekat.
Dalam tempo lima hari, mereka harus melakoni dua pertandingan sekaligus. Yakni babak perempat final Piala Indonesia 2018-2019 kontra Madura United.
Leg pertama akan dihelat di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (25/4). Kemudian dilanjutkan bertandang ke Pamekasan pada leg kedua Selasa (30/4).
Selain itu, Green Force harus melakoni laga perdana di Liga 1 kontra PS Tira Persikabo pada 11 Mei mendatang.
Djadjang sadar betul akan hal itu. Opsi mendatangkan gelandang baru menjadi salah satu solusi.
“Saya masih belum bisa ambil keputusan. Lihat nanti seperti apa,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Djanur menjelaskan, pihaknya memang tengah melakukan diskusi dengan manajemen soal kemungkinan mendatangkan pemain baru.
“Sampai saat ini belum ada keputusan apakah beli pemain atau tidak,” tambah eks pelatih Persib Bandung tersebut.
Jika menilik kondisi keuangan Green Force, mendatangkan pemain baru bukanlah hal yang mustahil.
Sebab, mereka baru saja mendapat gelontoran dana besar usai menjadi runner-up di ajang Piala Presiden 2019.
Secara total, Green Force mendapat dana segar sebesar Rp 3,25 miliar.
Perinciannya, Rp 900 juta merupakan pendapatan dari match fee. Lalu Rp 2,35 miliar didapat sebagai tim runner-up.
Itu belum termasuk dua kali memecahkan rekor pendapatan. Yakni saat melawan Madura United (3/4) dan Arema FC (9/4).
Dari dua laga itu, Green Force meraup pendapatan Rp 5 miliar.
Kalaupun memang proses transfer tak terjadi dalam waktu dekat, Djanur enggan panik.
Sebab, dia menilai kondisi Hidayat terus membaik. Sebelumnya Hidayat menderita cedera kambuhan pada kaki kiri.
Dia pun harus absen dalam laga final Piala Presiden 2019 leg kedua kontra Arema FC (12/4).
“Artinya saya juga optimistis dia (Hidayat) bisa main (lawan Madura United),” terang pelatih asal Majalengka itu.
Meski demikian, untuk Nelson memang butuh waktu agar kembali ke performa terbaik.
“Kalau Nelson, saya pesimistis dia bisa main. Masih butuh waktu,” tegas Djanur.
Praktis, ada kemungkinan Hidayat menjadi pelapis Misbakus pada laga kontra Madura United (25/4).
Meski akan menghadapi tim yang disingkirkan di semifinal Piala Presiden 2019 lalu, Djanur enggan jemawa.
“Kami tetap memandang Madura United adalah tim yang bagus. Saya yakin pasti ada perlawanan,” kata Djanur. (gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lerby Eliandri Percaya Mario Gomez Memiliki Kualitas Bagus
Redaktur : Tim Redaksi