TRIESTE - Inter Milan sedang terpuruk dalam krisis. Mereka kehilangan tiga striker andalannya sekaligus karena cedera, yakni Diego Milito, Rodrigo Palacio, dan Antonio Cassano. Praktis, tinggal striker gaek Tomasso Rocchi yang tersisa.
Masalahnya, Rocchi sudah mulai kehilangan sentuhannya pada usia ke-35 tahun. Sejak bergabung bersama Inter pada Januari lalu, dia baru menyarangkan satu gol dari tujuh laga. Dia kembali gagal mencetak gol tadi malam saat Inter dihajar Cagliari 0-2 (0-0).
Bermain di Nereo Rocco, markas sementara Cagliari, Inter kesulitan menembus pertahanan Cagliari. Mereka malah kebobolan melalui titik penalti oleh gol Mauricio Pinilla pada menit ke-63. Pinilla menggandakan skor pada menit ke-76.
Kekalahan yang menyesakkan buat Nerazzurri, julukan Inter. Sebab, dalam lima pertandingan terakhir mereka hanya sekali menang, yakni atas Sampdoria 2-0 (3/4), sisanya selalu kalah. Alhasil, posisi mereka melorot ke peringkat ketujuh dengan 50 poin.
Saat Inter terpuruk, AS Roma mengambil kesempatan. Kemenangan atas Torino 2-1 (1-1) di Olimpico, Turin, membuat mereka naik ke peringkat keenam dengan 51 poin. Koleksi angka mereka sama banyak dengan Lazio yang di zona Eropa, hanya kalah head to head. Lagipula, Lazio baru akan melakoni laga giornata ke-32, dini hari nanti menjamu Juventus.
Menantang Torino, Roma unggul lebih dulu melalui Pablo Osvaldo pada menit ke-22, sebelum disamakan Rolando Bianchi pada menit ke-31. Pada akhirnya, striker muda asal Argentina Erik Lamela menjadi pahlawan dengan golnya pada menit ke-60.
Sementara itu, Cagliari cukup beruntun dengan kemenangan atas Inter. Sebab, klub yang musim ini terusir dari markasnya Stadio Sant"Elia dan berpindah ke Stadio Is Arenas. Sayang, di stadion baru ini juga bermasalah karena dianggap tidak memenuhi syarat.
Dampaknya, Cagliari layaknya tim nomaden, selalu berpindah. Menjamu Inter, mereka bermain di Nereo Rocco. "Kami seperti bermain di tempat netral. Sungguh sulit bagi fans kami menyaksikannya karena terlalu jauh," kata Diego Lopez, asisten manajer Cagliari, seperti dikutip Football Italia. (ham)
Masalahnya, Rocchi sudah mulai kehilangan sentuhannya pada usia ke-35 tahun. Sejak bergabung bersama Inter pada Januari lalu, dia baru menyarangkan satu gol dari tujuh laga. Dia kembali gagal mencetak gol tadi malam saat Inter dihajar Cagliari 0-2 (0-0).
Bermain di Nereo Rocco, markas sementara Cagliari, Inter kesulitan menembus pertahanan Cagliari. Mereka malah kebobolan melalui titik penalti oleh gol Mauricio Pinilla pada menit ke-63. Pinilla menggandakan skor pada menit ke-76.
Kekalahan yang menyesakkan buat Nerazzurri, julukan Inter. Sebab, dalam lima pertandingan terakhir mereka hanya sekali menang, yakni atas Sampdoria 2-0 (3/4), sisanya selalu kalah. Alhasil, posisi mereka melorot ke peringkat ketujuh dengan 50 poin.
Saat Inter terpuruk, AS Roma mengambil kesempatan. Kemenangan atas Torino 2-1 (1-1) di Olimpico, Turin, membuat mereka naik ke peringkat keenam dengan 51 poin. Koleksi angka mereka sama banyak dengan Lazio yang di zona Eropa, hanya kalah head to head. Lagipula, Lazio baru akan melakoni laga giornata ke-32, dini hari nanti menjamu Juventus.
Menantang Torino, Roma unggul lebih dulu melalui Pablo Osvaldo pada menit ke-22, sebelum disamakan Rolando Bianchi pada menit ke-31. Pada akhirnya, striker muda asal Argentina Erik Lamela menjadi pahlawan dengan golnya pada menit ke-60.
Sementara itu, Cagliari cukup beruntun dengan kemenangan atas Inter. Sebab, klub yang musim ini terusir dari markasnya Stadio Sant"Elia dan berpindah ke Stadio Is Arenas. Sayang, di stadion baru ini juga bermasalah karena dianggap tidak memenuhi syarat.
Dampaknya, Cagliari layaknya tim nomaden, selalu berpindah. Menjamu Inter, mereka bermain di Nereo Rocco. "Kami seperti bermain di tempat netral. Sungguh sulit bagi fans kami menyaksikannya karena terlalu jauh," kata Diego Lopez, asisten manajer Cagliari, seperti dikutip Football Italia. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Singkirkan Chelsea, Manchester City ke Final FA Cup
Redaktur : Tim Redaksi