Krisis Terpa Formula 1

Karena Ban, Boikot Bayangi GP Jerman

Selasa, 02 Juli 2013 – 08:55 WIB
LONDON - Insiden ban meletus saat lomba Grand Prix Inggris Minggu lalu berbuntut panjang. Beberapa pembalap dan tim kontestan mengancam akan memboikot pelaksanaan Grand Prix Jerman akhir pekan nanti. Alasan safety melandasi ancaman itu.

Dalam GP Inggris di Sirkuit Silverstone lalu, ada enam kali ban meletus di lintasan. Empat di antaranya terjadi dalam lomba yang dialami oleh Lewis Hamilton (Mercedes) , Felipe Massa (Ferrari), Sergio Perez (McLaren-Mercedes) dan Jean Eric Vergne (Toro Rosso-Ferrari).

Perez dan Vergne harus gagal finis. Sedangkan Hamilton dan Massa mampu melanjutkan lomba dan mengakhiri balapan di posisi keempat dan ketujuh.

Ban keempat pembalap itu meletus saat mereka dalam kecepatan sanagt tinggi. Perez bahkan sedang melaju dengan kecepatan 250 km per jam. Fernando Alonso yang tepat di belakangnya saa ban meletus beruntung karena bisa menghindari mobil Perez yang oleng.

Team Principal McLaren Martin Whitmarsh menuntut situasi yang serius tersebut harus segera dicari solusinya. Pertemuan yang dijadwalkan pekan ini untuk membahas masalah itu menurut dia bukan solusi. Karena lomba berikutnya akan diselenggarakan akhir pekan ini juga, harus ada tindakan nyata untuk mencegah insiden serupa terjadi.

"Ini situasi yang sangat serius. Kami harus melakukan tindakan yang tentunya tanpa mengurangi rasa hormat pada Pirelli," kata Whitmarsh pada Autosport.

Menurut Whitmarsh, satu-satunya solusi yang harus segera diambil untuk mendapatkan jaminan tak terjadi lagi insiden yang sama, adalah memakai ban dengan spesifikasi tahun lalu. Hal yang sama juga disuarakan Team Principal Red Bull-Renault Christian Horner dan Team Principal Lotus Renault Eric Boullier.

Salah satu perbedaan besar dari ban musim 2012 dan musim ini adalah pada sabuk kerangka penyusun ban. Tahun lalu memakai Kevlar, sementara musim ini memakai serat baja.

"Tahun lalu tak ada masalah seperti ini. Hal paling logis adalah kembali ke ban yang bekerja dengan baik," tandas Horner.

Menanggapi hal ini, pihak Pirelli enggan berspekulasi soal penyebab masalah ban yang dialami oleh beberapa pembalap di GP Inggris. Pabrikan asal Italia itu berkilah lebih dulu melakukan investigasi.

"Sesuatu masuk ke dalam ban, menusuknya, dan kemudian keluar lagi. Apakah itu potongan serpihan atau pinggiran kerbing, sulit untuk dikatakan saat ini. Tapi penting untuk mengatakan bahwa insiden ini tak terkait dengan isu di masa lalu," ujar Paul Hembery, direktur motorsport Pirelli, seperti dikutip Crash.

Menurutnya, saat ini ahli di Pirelli sedang melakukan analisis. Tak ada solusi yang baik tanpa memahami yang terjadi di Silverstone

"Jelas, masalah hari ini tidak diprediksi, kami melihat sesuatu yang baru, masalah yang berbeda. Itu satu ban di belakang, kiri belakang, jadi kami harus memahami itu. Tidak ada gunanya saya mengungkapkan apa pun sampai kami mendapat semua faktanya," tambahnya.

Di sisi lain, Whitmarsh mengakui ada kemungkinan boikot di balapan berikutnya yang berlangsung di Jerman. Namun, dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membenahi masalah ini.

"Ada kemungkinan boikot terjadi. Hal itu terjadi apabila tim dan para pembalap tidak yakin bahwa mereka bisa balapan dengan aman," kata Whitmarsh.

Massa yang pernah nyaris tewas karena kepalanya kena serpihan bagian mobil Rubens Barrichello tidak kalah lantang bersuara. "Kami semua beruntung karena tidak ada yang terluka. Namun, jika hal ini terus terjadi, saya rasa akan muncul insiden besar, dan itu sangat tidak baik," kritiknya.

Terpisah, race director Charlie Whiting menyatakan bahwa lomba GP Inggris sempat akan dia hentikan. "Kami belum melihat kejadian seperti ini. Karena itu, kami harus menganalisasinya dengan seksama untuk menentukan penyebab dan mencari solusinya," tandasnya.

Sebelumnya, boikot karena masalah ban pernah terjadi pada GP Indianapolis 2005. Sebanyak 14 pembalap menolak untuk turun ke sirkuit, sementara enam lainnya tetap melakukan start dan menyelesaikan lomba. Masalahnya sama dengan saat ini, yakni ban yang tidak aman.

Kontroversi balapan Indianapolis kala itu muncul ketika Ralf Schumacher yang mengenakan ban Michelin mengalami pecah ban saat latihan dan menyebabkannya menabrak tepi lintasan di tikungan akhir. Kejadian itu memicu pengguna ban Michelin lainnya memboikot balapan, enam pembalap yang menggunakan ban Bridgestone tetap berlomba.(ady/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chelsea Penuhi Gaji Cavani

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler