JAKARTA--Penggrebekan dan penangkapan dua lokasi judi di Jalan Nangka dan Club XP di Jalan Sudirman Pekanbaru, oleh Bareskrim Mabes Polri adalah tamparan keras buat Polresta Pekanbaru dan Polda Riau.
"Bila Satreskrim di Jakarta saja bisa mencium dua pusat perjudian tersebut, masak yang punya wilayah sampai tidak tahu," kritik Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy, Selasa (11/6).
Ia mengatakan, ini adalah pembelajaran yang sangat beharga untuk wilayah satuan lainnya.
Jangan sampai Tim Mabes turun di wilayah hukum mereka untuk menyelesaikan tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab satuan setempat.
"Ibaratnya lokasi perjudian itu berada di depan hidung, aparat seharusnya tak tutup mata," politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Aboebakar mengatakan, pengalaman ini harus mentriger Satuan Intel untuk meningkatkan kinerjanya. "Sehingga dengan cepat bisa menindak tindak pidana dan penyakit masyarakat di lapangan," terangnya.
Menurut Aboebakar, soal dugaan Kapolda yang dimutasi lantaran kasus ini adalah suatu hal yang wajar. Kapolri memang harus memberikan reward and punisment yang jelas. "Karena dari situlah karakteristik kepemimpinan beliau akan kelihatan," tegasnya.
Di sisi lain, ia menambahkan, hal ini akan memicu kedisiplinan anggota dalam menjalankan tugas. "Dengan pemberlajaran ini, aparat yang bertugas tidak akan ada yang berani bermain mata karena reward dan punishmentnya jelas," tuntasnya.
Seperti diberitakan tempat hiburan terkenal di Pekanbaru, XP Club, Jalan Sudirman No 105c Pekanbaru dan tempat perjudian jenis Kim di salah satu komplek ruko di Jalan Tuanku Tambusai (Nangka) Pekanbaru, Riau digerebek petugas dari Mabes Polri, Kamis (6/6) sekitar pukul 00.00.
Di XP Club, Tim Mabes menurunkan sedikitnya 20 personil sedangkan di tempat permainan judi kim di Jalan Tuanku Tambusai Tim Mabes diperkuat 15 personil. (boy/jpnn)
"Bila Satreskrim di Jakarta saja bisa mencium dua pusat perjudian tersebut, masak yang punya wilayah sampai tidak tahu," kritik Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy, Selasa (11/6).
Ia mengatakan, ini adalah pembelajaran yang sangat beharga untuk wilayah satuan lainnya.
Jangan sampai Tim Mabes turun di wilayah hukum mereka untuk menyelesaikan tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab satuan setempat.
"Ibaratnya lokasi perjudian itu berada di depan hidung, aparat seharusnya tak tutup mata," politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Aboebakar mengatakan, pengalaman ini harus mentriger Satuan Intel untuk meningkatkan kinerjanya. "Sehingga dengan cepat bisa menindak tindak pidana dan penyakit masyarakat di lapangan," terangnya.
Menurut Aboebakar, soal dugaan Kapolda yang dimutasi lantaran kasus ini adalah suatu hal yang wajar. Kapolri memang harus memberikan reward and punisment yang jelas. "Karena dari situlah karakteristik kepemimpinan beliau akan kelihatan," tegasnya.
Di sisi lain, ia menambahkan, hal ini akan memicu kedisiplinan anggota dalam menjalankan tugas. "Dengan pemberlajaran ini, aparat yang bertugas tidak akan ada yang berani bermain mata karena reward dan punishmentnya jelas," tuntasnya.
Seperti diberitakan tempat hiburan terkenal di Pekanbaru, XP Club, Jalan Sudirman No 105c Pekanbaru dan tempat perjudian jenis Kim di salah satu komplek ruko di Jalan Tuanku Tambusai (Nangka) Pekanbaru, Riau digerebek petugas dari Mabes Polri, Kamis (6/6) sekitar pukul 00.00.
Di XP Club, Tim Mabes menurunkan sedikitnya 20 personil sedangkan di tempat permainan judi kim di Jalan Tuanku Tambusai Tim Mabes diperkuat 15 personil. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Imigran Incar Kelengahan Petugas
Redaktur : Tim Redaksi