jpnn.com - JAKARTA - Kritik Pedas Pentolan Honorer K2 kepada MenPAN-RB Azwar Anas, Sangat Kecewa, Marah.
Para pentolan honorer K2 kompak mengkritisi MenPAN-RB Azwar Anas.
BACA JUGA: Sebegini Jumlah Honorer pada Jabatan Tak Sesuai Aturan di 5 Daerah di Jatim
Mereka sangat kecewa dan marah atas kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) soal pengalihan 264 jabatan ke outsourcing.
Diperkirakan 150 ribu honorer K2 tenaga teknis administrasi berada di 264 jabatan itu.
BACA JUGA: Data Jenis Jabatan Tak Sesuai Aturan & Jumlah Honorernya di 5 Daerah di Jateng
Akibatnya, mereka berpotensi dialihkan menjadi tenaga outsourcing dan tidak menyandang status honorer lagi.
"Kebijakan apa ini? Mana itu MenPAN-RB Azwar Anas, awal-awal masuk seperti pahlawan bagi honorer. Eh, sekarang berubah menjadi penjajah honorer K2," kata Eko Mardiono, pengurus pusat Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) kepada JPNN.com, Rabu (12/10).
BACA JUGA: Daftar 264 Jabatan Termasuk Honorer K2 & Non-K2 Dialihkan ke Outsourcing, Mohon Bersabar
Honorer K2 Korban Pendataan Non-ASN
Dia menilai kebijakan pemerintah soal pendataan non-ASN justru menambah rumit masalah honorer.
Menurut tenaga kependidikan salah satu SMP di Surabaya itu, pendataan non-ASN justru membuka keran masuknya honorer baru.
Akhirnya honorer K2 yang dikorbankan, padahal sejak 2005, sudah ada larangan merekrut honorer lagi.
"Ada apa ini pemerintah? Yang buat aturan mereka, lah dilanggar sendiri. Akhirnya honorer K2 tersingkir," ujarnya.
Menurut Eko, seharusnya MenPAN-RB Azwar Anas fokus menyelesaikan masalah honorer K2.
Jangan semua honorer didata, apalagi yang masa kerja satu tahun pun dimasukkan pendataan non-ASN.
Eko mempertanyakan janji Menteri Azwar Anas yang ingin menyelesaikan honorer K2. Jangan sampai masuk angin saja.
"Kalau datanya hanya untuk pemetaan, ya, sudah honorer K2 saja diselesaikan. Pak Menteri Anas fokus itu saja, jangan menyerempet ke honorer lain lagi," tegasnya.
Ketua Forum Honorer K2 Kota Bekasi Muhammad Rahmat Derajat juga melontarkan kritikan.
Dia sangat kecewa karena MenPAN-RB Azwar Anas menurutnya terkesan ingin menghapuskan honorer K2.
Rahmat mengungkapkan banyak honorer K2 tenaga teknis administrasi saat ini dalam keadaan galau.
Mereka tidak menyangka jika Menteri Anas akan tega mengalihkan sebagian besar honorer K2 ke outsourcing.
"Kok honorer K2 yang dikorbankan sih. Kami kecewa sekali dengan kebijakan menPAN-RB ini," ucapnya.
Honorer K2 Turun jadi Outsourcing
Ketua Forum Honorer K2 Tenaga Administrasi Andi Melyani Kahar mengungkap jika memang ada pengalihan ke outsourcing seharusnya untuk lainnya.
Bukan honorer K2 yang lahir dari regulasi yang dibuat pemerintah.
Dia menegaskan jenis kelamin honorer K2 jelas.
Namun, sepertinya ada upaya pemerintah mematikan honorer K2 perlahan-lahan.
"Kami melihat kebijakan yang ada justru berpihak kepada honorer non-K2. Honorer K2 disingkirkan dengan regulasi," tegasnya.
Para honorer K2 tenaga teknis administrasi itu pun meminta pemerintah bersikap adil.
Pengalihan status ke outsourcing adalah tindakan yang tidak manusiawi, mengingat banyak honorer K2 usianya tidak muda lagi.
"Mengapa tidak memberikan honorer K2 penghargaan berupa status ASN? Kami sudah legawa menerima kebijakan dari PNS ke PPPK, tetapi sekarang mau diturunkan lagi ke outsourcing," pungkas Andi Melyani Kahar. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad