Kritik Sukamta PKS untuk Pemerintah soal Polemik Gambar Mirip Salib di Spanduk HUT RI

Rabu, 12 Agustus 2020 – 18:08 WIB
Sukamta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta mengkritik pemerintah terkait gambar bermotif mirip salib di spanduk HUT Ke-75 Republik Indonesia.

Legislator PKS di DPR itu menegaskan, pemerintah seharusnya tidak masuk area sensitif.

BACA JUGA: Respons Munarman FPI Setelah Aa Gym Komentari Dugaan Salib di Spanduk HUT RI

"Semestinya penyelenggara pemerintahan negeri ini cukup sensitif," kata Sukamta melalui pesan singkat kepada jpnn.com, Rabu (12/8).

Sukamta menduga pemerintah tidak sengaja ketika memunculkan gambar mirip salib dalam spanduk HUT Kemerdekaan RI.

BACA JUGA: Heboh Spanduk HUT RI ke-75 Mirip Salib, Begini Tanggapan Aa Gym

Namun, katanya, hal itu bukan berarti pemerintah bisa asal-asalan, apalagi jika sampai menginggung masalah suku, agama, ras dan antaragolongan (SARA).

"SARA ini seperti kontak pandora. Sekali dibuka, sangat sulit menutupnya kembali," ucap dia.

BACA JUGA: Ormas Islam Minta Pemda Menurunkan Spanduk HUT Kemerdekaan RI yang Mirip Logo Salib

Walakin, Sukamta meyakini umat beragama di Indonesia sudah cukup dewasa dan tidak mudah terprovokasi oleh kemunculan salib di spanduk HUT Ke-75 RI. Sebab, umat beragama tetap memanfaatkan momen HUT Kemerdekaan RI dengan suasana damai dan aman.

"Ini menjadi pelajaran bagi semua," tutup dia.

Sebelumnya dai kondang Aa Gym turut berkomentar soal kehebohan soal gambar bermotif salib dalam spanduk HUT ke-75 Republik Indonesia.

"Sangat bisa dimaklumi bila jadi perbedaan pendapat. Melihat spanduk resmi pemerintah untuk 17 Agustus 2020 ini. Karena memang sekilas seperti ada tanda salib yang besar," ungkap Aa Gym melalui akunnya di Instagram.

"Juga harus kita maklumi bila ada yang mempertanyakan dan protes. Juga bisa dimaklumi bila ada yang semangat 17-annya jadi berkurang karena merasa kurang nyaman," ungkap dia.(ast/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler