jpnn.com, RIJEKA - Tiga bulan lalu Kroasia terbang tinggi sampai final Piala Dunia untuk pertama kalinya di Rusia 2018. Sang kapten Luka Modric bahkan dianugerahi status pemain terbaik dunia 2018 di ajang FIFA The Best Award bulan lalu di London.
Namun, semua langsung buyar saat Kroasia dihajar setengah lusin gol oleh Spanyol dalam UEFA Nations League bulan lalu.
BACA JUGA: Setelah Italia, Giliran Polandia jadi Korban Portugal
Nah, pada matchday kedua grup 4 UEFA Nations League A di Stadion Rujevica, Sabtu (13/10), Kroasia ditunggu lawan berat selanjutnya, Inggris. Spirit revans tercium di laga ini. Inggris disisihkan Kroasia dengan skor 2-1 di semifinal Piala Dunia 2018 lewat perpanjangan waktu.
Bek Kroasia Dejan Lovren kepada Mirror kemarin (11/10) mengatakan The Three Lions sudah pasti sangat termotivasi dengan laga ini. Dengan skuad lebih kurang sama saat Piala Dunia 2018 lalu kekalahan menyakitkan tiga bulan lalu pasti belum kering benar.
BACA JUGA: Zlatco Dalic Tak Percaya Kroasia Kalah 0-6 dari Spanyol
Namun kondisinya jelang pertemuan kedua tim, Inggris menurut Lovren lebih siap. Inggris di bawah kendali pelatih Gareth Southgate memiliki talenta muda berjubel dan terasah di kompetisi yang apik. Maka jadilah skuat Inggris gampang melakukan tambal sulam jika ada pemain yang pensiun atau cedera.
“Saya pikir dalam sepuluh tahun ke depan Inggris akan memiliki skuad yang sangat bagus. Saya menyukai beberapa diantara mereka seperti Trent (Alexander-Arnold) dan Joe (Gomez) serta masih banyak yang lain,” tutur Lovren menyebutkan pemain-pemain muda yang jadi kawan seklubnya di Liverpool.
BACA JUGA: Klasemen Lengkap UEFA Nations League: Spanyol Sempurna
Bek berusia 29 tahun tersebut menyadari jika pembaruan skuad baru saja dilakukan Kroasia. Sepeninggal Danijel Subasic (kiper/33 tahun), Vedran Corluka (bek/32 tahun), dan Mario Mandzukic (penyerang/32 tahun) yang pensiun seusai Piala Dunia 2018 maka tugas menggembleng pemain junior kini ada di pundaknya.
“Inilah generasi baru sepak bola Kroasia. Dengan beberapa pemain tua seperti saya, Luka (Modric), dan (Ivan) Rakitic didalamnya,” kata Lovren.
Melihat komposisi starting XI ketika kalah 0-6 dari Spanyol bulan lalu ada tiga nama baru disana. Yakni Lovre Kalinic (kiper), Matej Mitrovic (bek), dan Ivan Santini (penyerang).
Dibandingkan dua nama lain, maka Kalinic paling mendapat sorotan. Bukan hanya karena dibobol enam gol oleh tim juara dunia 2010 itu. Melainkan juga Kalinic tercatat membuat gol bunuh diri usai terkena bola pantulan hasil tendangan Marco Asensio.
“Regenerasi ini adalah tantangan kami saat ini. Dan kami menghadapi salah satu tim muda terbaik saat ini dan kami senang dengan pertemuan tersebut,” ujar Lovren.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic kepada The National kemarin berkata tekanan besar ada di tim dalam pertemuan lawan Inggris kali ini. Rekor pertemuan kedua kesebelasan sampai kemarin masih berpihak kepada Inggris. Di antara delapan pertemuan, Inggris berhasil menang empat kali, sekali seri, dan tiga kali kalah.
“Ada kesalahan fatal yang kami buat ketika dibantai oleh Spanyol bulan lalu,” kata Dalic. Meski Calic tidak mendetailkan apa sebabnya, The National menulis jika njomplang-nya kualitas pemain senior dan junior Kroasia adalah penyebabnya.
Tak seperti pemain-pemain senior Kroasia maka pemain-pemain yang dipanggil ini dan punya caps kurang dari sepuluh tidak terasah dengan baik. Banyak di antara mereka yang bermain di luar lima liga elit Eropa. Hanya Mario Pasalic (Atalanta/23 tahun) dan Filip Badaric (Cagliari/26 tahun) yang berkompetisi di liga elit Eropa. Sisanya hanya di kancah kompetisi medioker.
Seperti Dominik Livakovi? (Dinamo Zagreb/23 tahun), Simon Sluga (Rijeka/25 tahun), Karlo Letica (Club Brugge/21 tahun), Antonio Milic (Anderlecht/24 tahun), Karlo Bartolec (Nordsjaelland/23 tahun), Ivan Santini (Anderlecht/29 tahun), dan Marko Livaja (AEK Athens/25 tahun). “Akibatnya karena belum teruji itu para pemain ini belum bisa melejit seperti pemain-pemain kelas dunia Kroasia,” tulis The National. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Spanyol vs Kroasia: Tuan Rumah Pesta Setengah Lusin Gol
Redaktur & Reporter : Adek