jpnn.com, TOBA - Seorang guru sekolah dasar (SD) di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara, bernama Martha Elisabeth Butarbutar, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya.
Martha diduga tewas akibat 24 luka tusukan senjata tajam di tubuhnya.
BACA JUGA: Wanita yang Ditemukan Tewas dalam Kamar Hotel Ternyata Asal Dompu
Pihak kepolisian mengatakan masih mendalami dan memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar rumah korban, di Dusun I Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Menurut keterangan Regen Sitorus, warga yang ada di lokasi kejadian, jenazah Martha pertama kali ditemukan kerabatnya.
BACA JUGA: Istri Sedang Hamil Tujuh Bulan, Boy Malah Nekat Berbuat Aksi Tak Terpuji
Pada Senin (24/5) pagi kemarin, kerabat korban yang tinggal di kilang padi, persisnya beberapa meter dari rumah korban melihat pintu rumah yang ditinggali Martha Elisabeth Butarbutar dalam keadaan terbuka.
Karena tak biasanya, kerabat korban kemudian menyuruh anaknya untuk pergi melihat kondisi Martha.
BACA JUGA: Perampok Bermodus Umpan PSK Ditangkap Polisi, Tuh Lihat Tampangnya
Sesampainya di rumah korban, anak kerabatnya itu menemukan korban dalam kondisi telentang bersimbah darah di ruang tengah. Saat ditemukan, kedua kaki dan tangan korban dalam posisi terbuka lebar. Bahkan, pakaian korban tersingkap lebar, hingga menampakkan pakaian dalam yang digunakan Martha.
Karena melihat korban bersimbah darah, saksi kemudian berlari memanggil ayahnya. Saat itu juga kerabat korban datang dan mengabari warga.
Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi kejadian, petugas menemukan jejak kaki yang diduga milik pelaku.
Jejak kaki itu ada di dalam rumah yang dihuni Martha Elisabeth Butarbutar. Selain di dalam rumah, ada juga jejak kaki di areal perswahan. Kebetulan, rumah yang dihuni Martha Elisabeth Butarbutar ini ada di antara persawahan.
“Kami masih melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan saksi-saksi,” kata Nelson.
Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan puluhan luka tikam di tubuh korban.
Ada 24 luka tikam yang cukup serius pada area vital. Menurut Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir, ke 24 luka tikam itu berada di areal kepala hingga tubuh.
“Untuk dugaan rudapaksa dalam kejadian ini, kami masih menunggu hasil laboratorium rumah sakit di Siantar,” kata Bungaran.
Kepala Dusun I, Desa Lumban Lobu, Bonatulunasi, Nanni boru Sitorus mengatakan, Martha Elisabeth selama ini mengajar di SD Negeri 173599 Lumban Lobu. Martha Elisabeth Butarbutar dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak bicara.
“Korban ini sebenarnya orangnya ramah. Cuma dia agak sedikit pendiam,” kata Nanni.
Dia mengatakan, dirinya pun kaget ketika mendapat kabar Martha tewas dibunuh. Sardin Sitorus, warga yang juga masih punya hubungan kekerabatan dengan Martha Elisabeth Butarbutar mengatakan, Guru SD di Toba Dibantai Hingga Tewas ini adalah anak seorang polisi.
Namun, orangtua Martha sudah pensiun dan sedang sakit-sakitan. Rumah orangtua Martha diketahui berada di Kota Medan. “Orangtuanya kalau enggak salah sudah pensiun dan sekarang sedang sakit,” kata Sardin.
Dia mengatakan, rumah yang ditempati Martha adalah milik keluarga korban. Namun begitu, Martha diketahui tengah membangun rumah. “Sejak dua bulan lalu lah pembangunan rumahnya dimulai,” kata Sardin.
BACA JUGA: Nikita dan Vera Jerat Korban Lewat Aplikasi MiChat, Parah
Adapun rumah baru itu, masih berada di Dusun I, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi, Kabupaten Toba. Sardin pun berharap agar pembunuh Martha bisa ditangkap dan ditindak tegas karena terlalu sadis. (mag-7/bbs/azw/sumutpos)
Redaktur & Reporter : Budi