Kronologis Ambruknya Jembatan Gantung, Ratusan Warga Tercebur ke Sungai

Selasa, 13 September 2016 – 08:37 WIB
Jembatan gantung ambruk. Ratusan warga tercebur ke sungai, siang kemarin sekitar pukul 12.00 WIB. Foto: Asri/Bengkulu Ekspress/JPNN.com

jpnn.com - AIR NIPIS – Air Nipis di Desa Lubuk Langkap Bengkulu Selatan (BS) merupakan obyek wisata yang belakangan selalu ramai dikunjungi warga.

Begitu pun kemarin sekitar pukul 12.00 WIB. Usai  menunaikan ibadah salat Idul Adha, warga ramai mengunjungi obyek wisata tersebut. 

BACA JUGA: Wali Kota Bertemu Menpan Bahas Rekrutmen CPNS, nih Hasilnya

Namun, tidak semua pengunjng mandi ke bendungan itu. 

Sebagian ada yang berdiri dan duduk-duduk di jembatan gantung yang melintas di atas sungai Air Nipis. 

BACA JUGA: PKS dan PAN Pantau Terus Persidangan Kasus Korupsi Ini...Ada Apa ya?

Akibatnya jembatan gantung yang lebarnya 1 meter panjangnya sekitar 80  meter itu tidak mampu menahan beban pengunjung.

Sekitar pukul 14.00 WIB jembatan tersebut roboh. Ratusan orang di atas jembatan itu ikut terjun ke sungai dan menyebabkan mereka mengalami luka lecet. 

BACA JUGA: Pak Polisi Pusiiing! Sapi Ngamuk Kejar Panitia

"Jembatan gantung itu roboh karena pengunjung terlalu ramai naik ke atasnya, mungkin ada seratus lebih orang berada di atas jembatan. Akibatnya tiang penyangga bagian sisi kiri jembatan roboh dan seluruh warga tercebur ke sungai," ujar Wadimin (41), Warga Desa Babatan, Seginim salah satu pengunjung bendungan lubuk langkap kepada Bengkulu Ekspres (Jawa Pos Group).

Saat kejadian, pengunjung bendungan Lubuk Langkap sedang ramai, bahkan diperkirakannya ribuan orang. Lalu sebagian naik ke atas jembatan sambil melihat warga sedang mandi. Bahkan sebagian ada yang selfie sebagai kenang-kenangan. 

Bersamaan dengan jembatan roboh, seluruh warga yang ada di atas jembatan itu ikut terjun ke sungai.  

"Beruntung ketinggian jembatan dari sungai hanya 6 meter. Mereka hanya mengalami luka lecet yang disebabkan tergores oleh tali jembatan dan juga kena batu di bawah jembatan," ujarnya.

Yayan (19) salah satu warga Kota Manna yang menjadi korban jembatan roboh di Lubuk Langkap menceritakan, saat itu dirinya bersama teman-temannya jalan-jalan ke bendungan lubuk langkap.  

Saat itu banyak warga yang sedang mandi di bendungan, dirinya naik ke atas jembatan, sehingga bisa dengan leluasa melihat di sekitar lokasi. 

Hanya saja, ketika asyik di atas jembatan, tiba-tiba tanpa diketahui, jembatan bergerak turun dan akhirnya dirinya ikut tercebur ke sungai.

“Kami semua ikut tercebur ke sungai, saya hanya mengalami luka lecet pada kaki, handphone saya rusak akibat ikut tercebur ke sungai," ujarnya. 

Kapolsek Seginim, AKP Thabroni SH menjelaskan, ambruknya jembatan gantung tersebut, lantaran tidak mampu menahan beratnya beban di atasnya. 

Sebab jembatan itu hanya mampu menahan beban seberat 3 ton, Sedangkan saat itu warga yang berdiri diatas jembatan lebih dari 300 orang. 

Dijelaskannya, saat itu turun hujan, kemudian warga khawatir sungai air Nipis akan banjir, sehingga sebagian warga naik ke atas jembatan.  

Akibat dari jembatan ambruk tersebut, menyebabkan 10 orang sempat dirawat di puskesmas Seginim. 

Sedangkan ratusan lainnya tidak dirawat sebab hanya mengalami luka memar akibat terbentur dengan warga lainnya. (369/sam/jpnn) 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pura-Pura Tenggelam, Yang Menolong Malah Terbawa Arus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler