Kronologis Menag Lukman Hakim Disengat Ikan Pari, Pingsan

Senin, 05 Februari 2018 – 00:27 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat beranjak meninggalkan ruangan VVIP Bandara Kalimarau. Tampak Bupati Berau Muharram mengantarkan keberangkatannya. Foto: Ari Putra/Berau Post/JPNN.com

jpnn.com, BERAU - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddi sudah meninggalkan rumah sakit setelah sempat menjalani perawatan, usai disengat ikan pari beracun di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kaltim.

Menginap semalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai di Jalan Pulau Panjang, Tanjung Redeb, kondisinya sudah fit dan pulang ke Jakarta, Minggu (4/2).

BACA JUGA: Lukman Hakim Syaifuddin Pingsan saat Liburan di Derawan

Lukman pun cerita kajadian yang dialaminya. Bersama istri dan tiga anaknya berlibur untuk menikmati keindahan alam bawah laut Kepulauan Derawan, Jumat (2/2) lalu.

Lukman dan keluarga yang langsung menginap di Pulau Derawan. Sekitar dua jam berada di pulau yang menjadi lokasi konservasi penyu itu, sembari menunggu hujan reda dan ombak menurun.

Akhirnya sekitar pukul 11.15 WITA rombongan keluarga kecil inipun berencana ingin melanjutkan ke Pulau Kakaban.

“Saat itu permukaan air laut masih sebatas betis. Saya hendak naik boat, tiba-tiba ikan pari menyengat bawah mata kaki di atas tumit kaki kanan saya,” terangnya.

Akibatnya, ia pun mengerang kesakitan dan langsung dilarikan Puskesmas Pulau Derawan.

Tiba di puskesmas sekitar pukul 12.30 Wita, Lukman sudah tidak sadarkan diri. Empat perawat yang sudah menunggu, langsung melakukan penanganan sementara, sebelum mendapat penanganan lanjutan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Tanjung Redeb.

“Sebelum dirujuk ke RSUD, kami sempat menangani beliau, terutama membersihkan luka, memasang infus dan menjahit lukanya,” ujar Toni, Perawat Puskesmas Pulau Derawan, kepada Berau Post, Sabtu (3/2).

Tiba di RSUD dr Abdul Rivai sekitar pukul 18.30 Wita, Lukman langsung mendapat penanganan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit plat merah tersebut.

Sementara itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan, ikan pari merupakan salah satu hewan laut yang mendiami perairan laut Kepulauan Derawan dan lainnya.

Ikan yang memiliki 560 spesies inipun menurutnya banyak berada di sekitar Pulau Sangalaki.

Namun, ikan pari dijelaskannya bukanlah binatang yang agresif, melainkan cenderung pergi jika ada manusia yang berenang mendekatinya. “Hanya kalau ikan pari kaget, ekornya yang berbisa akan bereaksi,” katanya.

Atas kejadian tersebut, Agus tak ingin hal serupa terjadi kembali dan ia pun mengambil keputusan.

Politis Nasdem ini meminta seluruh pelaku pariwisata di Kabupaten Berau untuk lebih berkoordinasi. Khususnya apabila mengetahui ada pejabat negara yang sedang berada di Bumi Batiwakkal.

“Apabila ada tamu kunjungan setingkat pejabat negara yang melakukan kunjungan informal, segera melaporkan ke Pemkab atau Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau),” tandasnya. (arp)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler