jpnn.com - :vid="9715"
JAKARTA--Orang tua pelaku video mesum SMP Jakarta yang sempat membuat heboh berbagai kalangan, akhirnya angkat suara. Ditemani Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Arist Merdeka Sirait, keluarga korban diwakili ayah pemeran perempuan, AS, menggelar konfrensi pers, Selasa (29/10).
BACA JUGA: Tawuran Kerap Terjadi Akibat Narkoba
Dengan berlinang air mata, AS mengatakan karena beredarnya video mesum tersebut, masa depan putrinya, AE, kini berantakan. Ia mengatakan tidak ada unsur suka sama suka sebagaimana yang dituduhkan, melainkan terjadi pemaksaan pada putrinya oleh pelaku bernama FP dan teman-temannya.
Berikut kronologis kejadian versi orang tua AE:
BACA JUGA: Tuntutan Buruh UMP Rp3,7 Juta Dianggap Wajar
1. Tanggal 13 September 2013, sepulang sekolah korban menemui temannya R (perempuan) dan teman-temannya di sebuah ruang kelas. Ternyata di ruang tersebut sudah ada adik kelasnya FP.
2. Saat ngobrol bertiga, kemudian R meninggalkan FE dan AE berdua. Saat itulah FE mulai berbuat tidak senonoh pada AE. AE tidak terima dan meninggalkan ruang kelas tersebut.
BACA JUGA: Budayawan Betawi Kecewa pada Jokowi
3. Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 27 September, teman-teman AE mulai menanyakan soal kejadian di ruang kelas. Mereka mulai mengancam AE dengan mengatakan bahwa kejadian di ruang kelas sebelumnya sudah direkam. AE pun diminta untuk mengikuti ajakan mereka membuat 'live show' jika tidak mau video tersebut disebar.
4. Korban kemudian mau tidak mau mengikuti paksaan A dan C (teman FP). AE diminta untuk enjoy dan tersenyum ke kamera. A bertindak sebagai 'sutradara' dan C sebagai 'Fotografer'. Sedangkan teman-teman lainnya menonton pembuatan film tersebut.
5. Saat kejadian Ibu korban sempat mengirim sms pada AE, menanyakan alasan anaknya belum pulang. Ketika itu yang menjawab adalah A.'Ini A tante, korban sedang piket". Ibu korban percaya.
6. Setelah kejadian 27 September, A kembali meminta korban melakukan perbuatan mesum yang sama untuk direkam. AE menolak dan video tersebut akhirnya benar-benar beredar di lingkungan sekolah dan alumni SMP 4 Jakarta.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curigai Ada Motif Mistik di Balik Larangan Topeng Monyet
Redaktur : Tim Redaksi