KTT G20 Sukses, Menko Airlangga: Karena Indonesia Inklusif

Kamis, 24 November 2022 – 21:34 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Obrolan Malam Fristian, Rabu (23/11). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - KTT G20 yang berlangsung di Bali 15-16 November lalu dinilai sukses. Salah satu indikatornya adalah KTT G20 mampu menghasilkan konsensus Bali Leaders Declaration.

Awalnya, pelaksanaan KTT G20 dikhawatirkan akan minim kehadiran negara dunia karena konflik yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

BACA JUGA: Elektabilitas Airlangga Masih Rendah, Golkar Sebut karena Sibuk Kerja

Di balik kekhawatiran itu, ternyata Indonesia mampu menghadirkan 17 negara. Lebih dari itu, pertemuan tersebut melahirkan kesepakatan Leaders Declaration yang berisi 52 paragraf.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, keberhasilan Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 berkat sikap politik yang inklusif.

BACA JUGA: Menko Airlangga Ingatkan Tanggung Jawab Pemimpin kepada Anak Indonesia

"Kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina sangat membantu perhelatan KTT G20. Hal itu menjadi simbol bahwa Indonesia memiliki sikap politik yang inklusif, mengajak kedua negara yang sedang berkonflik untuk mengurangi ketegangan," ujar Menko Airlangga dalam acara Obrolan Malam Fristian, Rabu (23/11).

Menko Airlangga menambahkan, kehadiran Presiden Joko Widodo pada Rusia dan Ukraina membuat negara-negara G20 yakin Indonesia serius menangani masalah-masalah global.

BACA JUGA: Hasil Survei SMRC Tak Pengaruhi Dukungan Golkar kepada Airlangga

"Para negara G20 berkeinginan hadir di KTT karena percaya Indonesia bisa memfasilitasi pertemuan dengan baik negara-negara dunia di tengah konflik Rusia-Ukraina, karena Indonesia punya misi positif untuk sejumlah masalah dunia," tambah Menko Airlangga.

Permasalahan geopolitik yang sedang terjadi di Rusia dan Ukraina menjadi isu yang membuat diskusi menjadi alot. Padahal, Menko Airlangga menegaskan, fokus isu forum KTT G20 adalah ekonomi, bukan politik.

"Seluruh negara G20 alot membahas isu geopolitik Rusia-Ukraina, padahal argumen Indonesia adalah G20 adalah forum tertinggi ekonomi, bukan politik. Oleh karena itu, saat ini adalah bagaimana menjaga stabilitas ekonomi, mengingat adanya ancaman resesi global," ujar Menko Airlangga.

Meski begitu, Menko Airlangga optimistis Indonesia memiliki daya tahan ekonomi. "Kita tahu seluruh negara dunia ekonominya terguncang, namun buktinya saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal tiga mencapai 5,7 persen. Kita optimis punya ketahanan terhadap resesi," pungkas Menko Airlangga. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler