Kualitas Pendidikan Bangsa Menurun Gegara Pandemi, Ahmad Muzani Ungkap Solusinya

Senin, 31 Mei 2021 – 16:01 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani ketika bersilaturahmi ke Institute Pesantren KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur pada Minggu (30/05/21). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi covid-19 secara langsung membatasi ruang gerak masyarakat, termasuk sektor pendidikan nasional.

Kondisi itu pun berdampak kepada terus merosotnya kualitas pendidikan anak-anak saat ini.

BACA JUGA: Muzani Yakin Kepulangan Habib Rizieq Makin Mempererat Persatuan Bangsa

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani ketika bersilaturahmi ke Institute Pesantren KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur pada Minggu (30/05/21).

Dalam rombongan tersebut, Ahmad Muzani didampingi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Gus Irfan Yusuf Hasyim; Ketua DPP Partai Gerindra, Danang Wicaksana serta Plt Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad.

BACA JUGA: Ahmad Muzani Membeber Kepengurusan Baru Partai Gerindra

Kedatangan para pengurus Partai Gerindra disambut langsung oleh Pendiri sekaligus Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA dan Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa, LC, M Hum.

Dalam pertemuan tersebut, petinggi Partai Gerindra bersama pengurus pesantren pusat pergerakan ekonomi umat itu membahas tentang banyak hal.

BACA JUGA: Ahmad Muzani: Gerindra Memohon Prabowo Subianto Bersedia Maju di Pilpres 2024

Satu di antaranya tentang pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia.

Sebab, sejak covid-19 mewabah di Indonesia, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan para siswa secara virtual dinilai kurang berbobot.

Menurunnya kualitas pendidikan anak-anak tersebut pun ditegaskannya merupakan masalah serius dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Pembangunan SDM yang menjadi tujuan Partai Gerindra dan juga prioritas pemerintah terancam karena adanya covid-19, kualitas pendidikan menjadi kurang ideal karena tidak ada sekolah tatap muka,” ungkap Ahmad Muzani dalam siaran tertulis pada Senin (31/5/2021).

“Saat ini sudah berjalan tahun kedua covid-19. Hal itu mengkhawatirkan bagi masa depan bangsa Indonesia," tambahnya.

Ahmad Muzani pun menambahkan, Partai Gerindra senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi berbagai persoalan yang disebabkan oleh covid-19.

Seperti rencana pembelajaran tatap muka langsung di sekolah.

“Partai Gerindra menyambut gembira rencana pemerintah dalam menyelenggarakan sekolah tatap muka, namun kami tetap meminta dan mewanti-wanti (mengingatkan) agar protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat," jelasnya

Lebih lanjut, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia itu turut memaparkan kolaborasi yang tengah dilakukan Partai Gerindra bersama pemerintah.

Salah satunya adalah perumusan peta jalan pendidikan yang diharapkan agar pendidikan bela negara dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.

“Zaman sekarang ini banyak anak-anak kita yang tidak hafal Pancasila, Pembukaan UUD 1945, itu adalah sesuatu yang memperihatinkan. Karena itu, kami ingin dalam peta jalan pendidikan yang saat ini sedang dirumuskan, pendidikan bela negara menjadi hal yang diprioritaskan," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA.

Dirinya menyambut baik pernyataan Ahmad Muzani mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung di sekolah.

"Namun pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Tujuannya agar sekolah tidak memicu klaster penyebaran covid-19," jelasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler