jpnn.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk melaporkan bahwa performa bisnis otomotif grup mengalami penurunan 10 persen menjadi Rp 1,9 triliun, pada kuartal I 2019.
Penurunan bisnis otomotif tersebut tidak lepas dari tren penurunan penjualan mobil secara nasional pada kuartal I 2019 sekitar 13 persen, hanya membukukan penjualan 254.000 unit. Momentom pemilu 2019 salah satu faktornya.
BACA JUGA: Jurus Astra Digital Memuaskan Kebutuhan Milenial
BACA JUGA: Cengkeraman Grup Astra di Pasar Mobil Mulai Lemah
Penurunan laba bersih dari bisnis otomotif Grup memang disebabkan oleh penurunan volume penjualan mobil dan kenaikan biaya material pada bisnis manufaktur. Di mana, penjualan mobil Astra menurun 5 persen atau hanya mencatatkan penjualan sebanyak 134.000 unit.
BACA JUGA: Astra Financial Kembali Dukung Penuh GIIAS 2019
"Kendati demikian, pangsa pasar Astra justru meningkat dari 49 persen menjadi 53 persen pada kuartal pertama tahun 2019," ungkap Presiden Direktur Prijono Sugiarto, Rabu (24/4).
Salah satu segmen bisnis otomotif Astra yang masih cukup baik ialah di sektor kendaraan roda dua.
BACA JUGA: Avanza Tertekan, Imbasnya ke Penurunan Laba Bersih Grup Astra
Penjualan sepeda motor secara nasional meningkat 19 persen selama dua bulan pertama 2019, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018. PT Astra Honda Motor (AHM) mampu memberikan peningkatan sebesar 19 persen menjadi 1,3 juta unit.
Selain itu, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), yang bergerak di bisnis komponen otomotif grup, juga mengalami peningkatan laba bersih 9 persen menjadi Rp 159 miliar. Kenaikan laba bersih terutama karena kenaikan pendapatan dari pasar pabrikan otomotif (OEM/original equipment manufacturer), pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market) dan segmen ekspor. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ACC Luncurkan Aplikasi Mobile Untuk Pembiayaan
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha