jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) merealisasikan serapan ikan hasil tangkapan nelayan sebesar 3.529 ton pada paruh pertama tahun ini.
Pada semester I/2020, Perum Perindo telah menyerap ikan dengan jumlah 3,2 juta kg atau 3.529 ton.
BACA JUGA: Strategi Perum Perindo Kejar Nilai Pendapatan Rp 1,3 Triliun
Rinciannya yakni dari penangkapan ikan sebesar 3.423 ton dan dari budidaya 106 ton.
Ikan hasil tangkapan nelayan ini tersebar di beberapa wilayah antara lain Muara Baru Jakarta, Makassar, Bitung, Natuna, Tahuna. Ternate, Merauke, Bacan dan Tobelo.
BACA JUGA: Perum Perindo Teken Kontrak Dengan Jepang
Adapun jenis ikan yang diserap terdiri dari berbagai macam hasil laut yaitu Cakalang, Baby Tuna, Deho, Cumi, Kerapu, Kakap, Sillago, Manyung, Malalugis, Layang, Tongkol, Yellowfin dan masih banyak lagi.
Sementara itu, hasil budidaya berupa udang, kakap, barramundi, kerapu dan bandeng yang tersebar di tambak Kendal, Pemalang, Bengkayang, Barru, Pendederan Bali dan Keramba Jaring Apung Bali.
BACA JUGA: BNI Syariah Luncurkan Program Tunjuk Rumah DP Nol Persen
Direktur Operasional Perum Perindo Arief Goentoro mengatakan pihaknya akan menggeber penyerapan ikan di paruh kedua tahun ini dengan target dua kali lipat dari paruh pertama 2020.
“Kami terus menjalankan amanah Menteri BUMN untuk tetap mendorong penyerapan hasil tangkapan nelayan,” ujar Arief, Kamis (2/7).
Untuk mengoptimalkan penyerapan ikan, Perum Perindo mencoba menggaet beberapa pihak untuk bekerja sama terkait alokasi dana.
Saat ini, Perum Perindo telah bekerja sama dengan beberapa lembaga pembiayaan seperti Himbara, Kliring Berjangka Indonesia dan Badan Layanan Usaha Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLULPMUKP).
"Bantuan atau stimulus dari KKP melalui BLULPMUKP hanya diperuntukkan bagi nelayan. Kucuran dana senilai Rp30 Miliar tersebut langsung jatuh ke tangan nelayan untuk perbaikan fasilitas kapal dan perlengkapan keperluan untuk menangkap ikan. Dan nelayan-nelayan tersebut merupakan mitra Perum Perindo," jelas Arief.
Arief menambahkan produk ikan yang diserap Perum Perindo dari nelayan dan petambak selanjutnya akan dimanfaatkan untuk diolah di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik Perum Perindo.
Selanjutnya hasil pengolahannya dijual melalui market place secara online, kerja sama reseller dan bahan paket bantuan sosial.
Selain itu, hasil tangkapan ikan juga disalurkan ke Badan Usaha Milik Desa yang bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daereh Tertinggal dan Transmigrasi, serta disalurkan ke Warung Tetangga yang bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Hasil serapan ikan nelayan juga dimanfaatkan untuk bahan baku industri dalam negeri, ekspor dan sebagian disimpan di 14 Cold Storage yang dikelola Perum Perindo.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy