jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) telah menghimpun 58 data yang dirangkum dari perusahaan?perusahaan asuransi jiwa anggota, dari 59 perusahaan anggota.
"Hasil data yang telah diolah tersebut mencatat bahwa industri asuransi jiwa Indonesia, memiliki prospek pertumbuhan yang tetap meningkat pada 2018," ujar Ketua Bersama AAJI Wiroyo Karsono.
BACA JUGA: Strategi Teranyar PT TMLI Pasarkan Produk Asuransi Jiwa
Secara keseluruhan walaupun total pendapatan industri asuransi jiwa mencatat perlambatan sebesar ?15,5 persen, namun pertumbuhan premi dan total klaim dan manfaat yang dibayarkan meningkat masing?masing 1,2 persen dan 6,7 persen.
"Ini memberikan gambaran kinerja industri asuransi jiwa yang tetap tumbuh sampai dengan kuartal III 2018," tutur Wiroyo.
Pendapatan, investasi dan aset industri asuransi jiwa pada kuartal ketiga 2018 mencatatkan total pendapatan (income), pertumbuhan industri senilai Rp 149,87 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 177,42 triliun atau mangalami perlambatan 15,5 persen.
BACA JUGA: Tiap Tahun Industri Asuransi Jiwa Indonesia Terus Tumbuh
Total pendapatan premi merupakan kontributor terbanyak atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 94,0 persen.
Total pendapatan premi bertumbuh 1,2% pada kuartal tiga 2018 menjadi Rp 140,94 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2017 sebesar Rp 139,27 triliun, didorong oleh bertumbuhnya total premi bisnis baru, yang meningkat sebesar 6,4% menjadi Rp. 89,58 triliun dan berkontribusi sebesar 63,6% terhadap total premi.
BACA JUGA: Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Naik 23 Persen
"Ini lebih besar dibandingkan kontribusi total premi lanjutan yang nilainya mengalami penurunan 6,8% menjadi Rp. 51,36 triliun, dan berkontribusi sebesar 36,4%. Produk unit link masih mendorong pertumbuhan total pendapatan premi dengan kontribusi sebesar 58,4 persen dan produk tradisional menyumbang sebesar 41,6 persen," jelas dia.
Premi dari saluran distribusi Keagenan turut mengalami pertumbuhan sebesar 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 dan memiliki kontribusi terhadap total premi sebesar 39,7%.
Selanjutnya, dari saluran distribusi alternatif pun turut mengalami peningkatan sebesar 2,5% yang berkontribusi sebesar 18,3% terhadap total premi di kuartal ketiga 2018.
Total Investasi pada kuartal ketiga 2018, mengalami perlambatan sebesar 0,02% menjadi Rp 457,55 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017.
Penurunan tersebut sehubungan dengan kondisi pasar yang masih fluktuatif. Namun demikian, total investasi tetap mengalami kenaikan sebesar 2,6% dibandingkan kuartal kedua 2018.
Instrumen investasi dalam bentuk Reksadana tetap menjadi kontributor tertinggi yaitu sebesar 33,3% dari Total Investasi industri asuransi jiwa di Indonesia. Disusul instrumen investasi dari saham dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 32,4% dan mengalami kenaikan sebesar 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Berdasarkan pencapaian ini, terlihat bahwa industri asuransi jiwa terus tumbuh dan memiliki peran yang signifikan dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional," kata Wiroyo.
"Industri asuransi jiwa juga mengalami perkembangan yang progresif, dan terus meningkatkan pelayanan kepada para nasabah, juga menawarkan berbagai macam inovasi produk yang memberikan perlindungan jangka panjang," imbuhnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Profesi Agen Asuransi Makin Seksi
Redaktur & Reporter : Yessy