jpnn.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk konsisten menjalankan delapan program penyehatan keuangan perusahaan.
Perseroan juga optimistis mencapai kinerja positif dari core business pada 2023, serta fokus mengurangi kerugian secara signifikan pada periode penyehatan 2021 dan 2022.
BACA JUGA: Seperti ini Progres Proyek Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3
"Kami sudah lakukan semua aktivitas yang ada di dalam 8 stream tersebut, progress-nya sudah berjalan dengan baik," ujar Direktur Utama PT Waskita Destiawan Soewardjono.
Pada kuartal ke-3 tahun ini, Waskita telah resmi mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah berupa PMN 2021 untuk penyelesaikan proyek jalan tol.
BACA JUGA: Menko Airlangga Dampingi Presiden Jokowi Bertemu Joe Biden
Kemudian, obligasi penjaminan pemerintah untuk refinancing, serta tambahan modal kerja sindikasi dengan penjaminan pemerintah untuk melanjutkan dan mendorong percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang dicanangkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Paket lengkap penjaminan pemerintah telah resmi disetujui pada kuartal ke-3 tahun 2021 dan akan difinalisasi pada akhir 2021," papar Destiawan.
BACA JUGA: Shandy Aulia Bakal Diperiksa Terkait Dugaan Kasus Judi Online
Waskita juga telah melakukan restrukturisai utang bank dan anak usaha, di mana secara konsolidasian perseroan telah merstrukturisasi utang bank pada level 92,35% dari target.
Dengan restrukturisasi ini perseroan dapat meningkatkan efisiensi dengan memperpanjang masa fasilitas kredit sampai dengan 2026 dan mendapatkan bunga yang lebih kompetitif.
"Kedepannya kami juga fokus mengurangi komposisi utang melalui proses divestasi tol-tol yang akan diselesaikan dengan dukungan likuiditas yang diperoleh dari dukungan pemerintah," jelasnya.
Setelah melaksanakan aksi korporasi dan retrukturisasi tersebut perseroan akan fokus meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dengan likuiditas yang jauh lebih baik.
Waskita, sambung Destiawan, akan fokus dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur sehingga mempermudah proses divestasi yang juga merupakan fokus saat ini dengan tujuan menurunkan kewajiban secara bertahap.
Selain fokus pada penyelesaian proyek existing, perseroan juga berupaya meningkatkan perolehan nilai kontrak baru dengan fokus pada bisnis water infrastructure, airports, top 3 railroad segment and international growth serta meningkatkan peran komite investasi dan manajemen risiko pada pemilihan proyek-proyek baru tersebut.
Pada kuartal ke-3 tahun 2021 perseroan telah memperolehan nilai kontrak baru sebesar Rp12,01 Triliun.
Ke depannya manajemen akan terus berupaya menjamin going concern perseroan dengan implementasi program 8 stream penyehatan keuangan Waskita Karya.
"Kami menargetkan total perolehan nilai kontrak baru 2021 sekitar Rp20,68 Triliun dan sampai dengan saat ini perseroan masih optimis untuk dapat mencapai target nilai kontrak baru sampai dengan akhir tahun, dengan likuiditas yang jauh lebih baik dan struktur biaya operasional yang lebih lean," serunya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy