jpnn.com, JAKARTA - Bank DKI kembali mencatatkan pertumbuhan kinerja positif sepanjang Kuartal III tahun 2023.
Hingga September 2023, penyaluran kredit Bank DKI tumbuh sebesar 6,90 persen menjadi Rp 49,96 triliun, dari sebelumnya Rp 46,73 triliun pada September 2022.
BACA JUGA: Si Merak Bank DKI Bantu Permudah Transparansi Perbendaharaan
Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto mengatakan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sejalan dengan strategi bisnis yang konsisten pada segmen potensial.
Bank DKI berfokus pada peningkatan portofolio pada segmen UMKM yang selaras dengan visi dan misi Perseroan.
BACA JUGA: BPKD Jakarta dan Bank DKI Luncurkan Layanan Perbendaharaan Daerah
Pertumbuhan kredit utamanya didorong dari segmen ritel yang tumbuh sebesar 68,66 persen menjadi Rp 1,66 triliun pada September 2023, dari posisi Rp 986,30 miliar pada September 2022.
“Kredit mikro juga menunjukkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan sebesar 42,86 menjadi Rp 3,27 triliun pada September 2023, dari posisi Rp 2,29 triliun pada September 2022,” ucap Romy dalam keterangannya, Rabu (25/10).
BACA JUGA: Bank DKI Dukung Program OJK Ajarkan Mak-mak Literasi Keuangan Syariah
Pertumbuhan segmen mikro dan ritel tersebut, telah mendorong peningkatan rasio kredit UMKM Bank DKI per September 2023 menjadi sebesar 9,87 persen dari sebelumnya tercatat sebesar 7 persen pada September 2022.
Selain itu, kredit konsumer mencatat pertumbuhan positif atau sebesar 13,64 persen menjadi Rp 21,58 triliun pada September 2023, dari posisi Rp 18,99 triliun pada September 2022.
Di sisi lain, strategi penyaluran kredit dengan skala lebih besar dilakukan secara selektif oleh Bank DKI, seperti kredit sindikasi yang tumbuh 10,91 persen menjadi Rp 6,53 triliun pada September 2023.
“Penyaluran segmen kredit komersial pada September 2023 mencapai Rp 15,54 triliun, sedangkan kredit menengah tercapai sebesar Rp 1,37 triliun pada September 2023,” kata dia.
Secara spesifik, pembiayaan untuk segmen syariah juga tumbuh 6,22 persen menjadi sebesar Rp 7,70 triliun pada September 2023, dari sebelumnya Rp 7,24 triliun di September 2022.
Dalam strategi ekspansi kredit, lanjut dia, perseroan tetap memprioritaskan pengelolaan risiko secara efektif dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal.
Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross terjaga pada level rendah 1,83 persen dengan NPL Net sebesar 0,64 persen pada September 2023, yang menandakan kualitas kredit Bank DKI yang sehat.
Bank DKI juga membentuk pencadangan yang memadai dengan Coverage Ratio pada level konservatif mencapai 219,96 persen pada September 2023.
"Upaya pengendalian kualitas kredit juga dilakukan melalui penagihan, restrukturisasi, maupun upaya penyelamatan kredit, sesuai ketentuan yang berlaku" tambahnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi