Kuasai Kantor Gubernur Sumbar, Mahasiswa Segel Ruang Kerja Irwan Prayitno

Selasa, 24 September 2019 – 20:26 WIB
Mahasiswa berdemonstrasi di kantor Gubernur Sumbar, Padang. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

jpnn.com, PADANG - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatra Barat menyegel ruang kerja Gubernur Irwan Prayitno dalam demo mahasiswa menuntut kesejahteraan petani di provinsi itu, Selasa (24/9).

Penyegelan dilakukan karena mahasiswa merasa kecewa orang nomor satu di Sumbar itu tidak pernah bersedia untuk bertemu langsung dengan massa aksi.

BACA JUGA: Gubernur Irwan Prayitno ke Mana? Dicari Sampai ke Ruangannya Kok Tidak Ada

Sebelum berhasil masuk ke kantor gubernur sekitar pukul 18.00 WIB, mahasiswa terlibat aksi dorong-dorongan dengan pihak kepolisian yang memasang barikade menjaga kantor gubernur.

Mahasiswa berhasil menerobos ke dalam kantor gubernur dan 'menguasai' seluruh lantai kantor itu. Pada aksi itu, mahasiswa menuntut kesejahteraan petani. Koordinator Lapangan Aliansi BEM Sumbar, Agung Deni Pratama menilai dalam momentum Hari Tani Nasional kali ini melihat nasib petani kecil sangat miris dan masih belum sejahtera.

"Kami fokus hari ini pada hari tani, menyuarakan aspirasi petani untuk kesejahteraannya. Meskipun ada berapa baliho atau spanduk menyampaikan aspirasi lain. Namun, kami tetap satu suara untuk rakyat Indonesia," kata Agung di Padang.

Tuntutan itu direpresentasikan dalam 15 poin dan mendesak Pemprov Sumbar untuk melaksanakan dalam dua hari. Tuntutan mahasiswa itu, yakni menuntut pemerintah untuk berhenti melakukan impor komoditas pertanian dan peternakan, menuntut pemerintah meningkatkan produktivitas komoditas pertanian dan peternakan.

Lalu menuntut pemerintah untuk memperluas lahan pertanian dan memastikan kepemilikan lahan dua hektare per petani, menuntut pemerintah untuk menambah jumlah dan meningkatkan kualitas penyuluh pertanian.

Kemudian menuntut pemerintah untuk segera perbaikan irigasi dan penyediaan alat mesin pertanian atau peternakan dan teknologi sesuai kebutuhan petani, menuntut pemerintah untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen.

Menuntut pemerintah untuk segala menindak oknum pedagang yang melakukan permainan harga di pasar dan segera melakukan tindakan nyata bersama satgas pangan untuk secepatnya bisa menstabilkan harga, menuntut pemerintah untuk memperhatikan keberlangsungan peternakan di Indonesia terutama untuk pakan, obat-obatan dan antibiotik.

Mahasiswa juga menuntut Gubernur Sumbar segera mendesak pemerintah pusat untuk menyelesaikan karhutla di Indonesia selama tujuh hari masa kerja.

Menuntut Gubernur Sumbar mendesak Pemerintah Pusat mengungkapkan oknum pelaku pembakaran hutan dan lahan di Indonesia. Menuntut gubernur mengungkap kebakaran hutan lahan di Sumbar.

Lalu, menuntut Gubernur Sumbar memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada rakyat Sumbar yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan serta menuntut gubernur untuk memadamkan api kebakaran hutan, pelaksanaan dan rehabilitasi lahan pascakebakaran.

Mahasiswa sempat ditemui oleh Kepala Dinas Kesbangpol, Nazwir yang menyampaikan bahwa gubernur sedang berada di Jakarta. Namun, mahasiswa tetap menuntut bertemu Irwan Prayitno.

Aksi itu adalah aksi kedua yang digelar mahasiswa dalam dua minggu terakhir. Dalam dua kali demo itu, mahasiswa tetap gagal bertemu gubernur. (miko/ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler