BACA JUGA: Presiden Nigeria Dilaporkan Hilang
"Kami menolak mentah-mentah aksi permusuhan baru pemerintah AS terhadap Kuba, dengan memasukkannya ke daftar negara-negara pendukung terorisme," terang Departemen Luar Negeri Kuba seperti dilansir Agence France-Presse, Rabu (6/1)
Koran pemerintah Granma menyebut keputusan pemerintahan Barack Obama itu lahir dari paranoid antiteror AS semata
BACA JUGA: Presiden Afsel Kawin Kelima Kali
Untuk menunjukkan keseriusannya, Deplu juga memanggil Jonathan FarrarBACA JUGA: Penggambar Kartun Nabi Diserang Teroris
Karena tidak memiliki hubungan diplomatik, segala urusan yang berkaitan dengan AS memang ditangani Kedutaan SwissFarrar adalah pejabat tertinggi yang mewakili suara Negeri Paman Sam di Kuba
Dengan menjadi bagian dari daftar 14 negara pendukung terorisme versi AS itu, seluruh penumpang dari dan yang pernah transit di Kuba mendapat perlakuan khususMenurut Transportation Security Administration (TSA), seluruh penumpang tujuan AS yang pernah menginjakkan kaki di Kuba dan 13 negara lain wajib menjalani pemeriksaan lebih ketat
Selain penumpang internasional dari 14 negara yang masuk daftar hitam AS itu, para penumpang lainnya bakal menjalani pemeriksaan tambahan secara acakSebenarnya, tidak ada penerbangan regular yang menghubungkan Kuba dan ASTapi, tiap hari, ada empat penerbangan khusus yang menghubungkan Havana dengan tiga kota di ASSalah satunya, Miami yang menjadi rumah bagi sekitar 1 juta warga Kuba.
Hampir semua negara yang masuk daftar hitam AS itu adalah negara muslimSatu-satunya negara nonmuslim dalam daftar itu hanya KubaSebanyak 13 negara lain yang diperlakukan sama dengan Kuba adalah Iran, Sudan, Syria, Afghanistan, Aljazair, Iraq, Lebanon, Libya, Pakistan, Arab Saudi, Somalia, Yaman dan Nigeria(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tulis Buku Cerita Anak-Anak
Redaktur : Antoni