Kubu AHY Dinilai Panik dan tak Percaya Diri Usai Moeldoko Didapuk Sebagai Ketum PD Versi KLB

Kamis, 11 Maret 2021 – 19:33 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Karyono Wibowo menilai kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkesan makin panik dan tak percaya diri.

Kepanikan AHY makin tak terkontrol usai kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumut, menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum serta Marzuki Alie menjadi ketua dewan pembina.

BACA JUGA: Katanya Hasil KLB PD di Deli Serdang Sudah Dilaporkan ke Kemenkumham, Ternyata...

“Kepanikan kubu AHY ditandai adanya sikap atau respons yang cenderung agresif. Indikatornya, mereka kerap mengekspresikan perasaannya dengan membuat berbagai pernyataan yang menyinggung perasaan orang lain,” ujar Karyono dalam pernyataannya, Kamis (11/3).

Direktur eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) mencontohkan pernyataan kubu AHY yang terkesan menggiring opini.

BACA JUGA: Penemu Pita Kaset Lou Ottens Meninggal Dunia di Usia 94 Tahun

Misalnya menyebut adanya pihak pemerintahan Jokowi terlibat dalam agenda pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat. 

“Tidak hanya sejumlah pejabat di pemerintahan disebut-sebut, nama Presiden Jokowi dan Istana juga menjadi sasaran. Padahal, pernyataan tersebut tidak didukung bukti otentik," ucapnya. 

BACA JUGA: Siap-Siap, AS Akan Tarik Pajak dari YouTuber

Menurut Karyono, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko pun sudah menegaskan, persoalan terkait PD merupakan urusan pribadi, tidak ada kaitan dengan presiden dan pihak Istana.

“Lagi pula tidak masuk logika politik Istana ingin menguasai Demokrat, karena posisi Jokowi di parlemen sudah mayoritas, mantap. Jika ada keputusan yang memerlukan voting pun pasti dimenangkannya," ucap Karyono. 

Contoh terbaru,  pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman yang menyebut dugaan adanya ancaman dari intelijen kepolisian terhadap pengurus Partai Demokrat di daerah.

Pernyataan Benny, sambung Karyono, sangat sensitif sehingga dikhawatirkan berimplikasi  politik dan hukum, apalagi jika tidak sesuai fakta, dikhawatirkan bisa menjadi bumerang bagi kubu AHY. 

"Langkah agresif tersebut justru bisa blunder karena memperbanyak musuh. Spektrum perlawanan terhadap kubu AHY makin meluas. Bahkan lebih berbahaya lagi dampaknya, jika pernyataan tersebut menyinggung perasaan banyak pihak,” katanya. 

Karyono lebih lanjut mengatakan, masalah ketersinggungan dan perasaan dalam relasi sosial maupun politik, bisa menimbulkan dampak lebih besar. 

Terlebih dalam budaya timur, masalah perasaan biasanya lebih sensitif. 

Meski  demikian, kemarahan kubu AHY dapat dimaklumi karena merasa posisinya terganggu. 

Namun, luapan amarah yang dialamatkan kepada pihak yang tidak merasa terlibat dalam pusaran konflik internal Demokrat bisa menimbulkan masalah besar. 

“Kubu AHY selalu mengatakan dukungannya masih sangat solid. Jadi, jika klaim tersebut benar semestinya kubu AHY lebih percaya diri, tidak reaksioner dan tetap tenang menghadapi gejolak yang terjadi," katanya.

Karyono juga menyebut, jika memang kubu AHY solid, seharusnya tidak perlu ada pernyataan bernada ancaman seperti sebelumnya dikemukakan ketua DPD Demokrat Banten yang juga Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.

"Saya kira dari sejumlah manuver agresif tersebut, kubu AHY sulit menyembunyikan kepanikan dan kegamangan,” pungkasnya. (gir/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Versi KLB Pilih Kantor Lama jadi Markas DPP, Ini Alasannya


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler