jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Abdul Kadir Karding menganggap Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengajari rakyat untuk gegabah.
Hal ini menyusul kerapnya kesalahan fatal pasangan calon tersebut dan dengan mudah meminta maaf.
BACA JUGA: Banyak Indikasi PD Setengah Hati Dukung Prabowo - Sandi
"Tradisi minta maaf itu sebenarnya baik, dan itu adalah ciri bangsa Indonesia. Tetapi kalau semua tindakan-tindakan politik berdampak besar terutama berdampak negatif, itu hanya selesai dengan minta maaf, saya kira ke depan orang-orang akan banyak berbuat tanpa dipikir, berbuat seenaknya, asal ngomong," kata Karding, Rabu (14/11).
Karding mengatakan, Prabowo - Sandi mengajari masyarakat bersikap tanpa berpikir dampaknya. Hanya meminta maaf kemudian urusan selesai.
BACA JUGA: Jokowi Ajak ASEAN Selesaikan Krisis Kemanusiaan di Myanmar
"Saya kira hal yang tidak baik, dan tidak patut. Karena begini, di politik setiap omongan dan kebijakan pasti berdampak sangat luas bagi kehidupan masyarakat di semua bidang," kata dia.
Di sisi lain, Karding menyebutkan dalam politik ada teori membakar rumah untuk membuat semua orang ketakutan dan stres. Pada ujungnya, korban akan dipengaruhi kondisi terkini karena masyarakat sudah dalam tekanan. "Akhirnya masyarakat memilih dia," kata Karding.
BACA JUGA: Wiwi Sulandari Senang Makan Siang Bareng Jokowi di Singapura
Teori politik itu, menurut Karding, terjadi di Amerika yang solusi terbaiknya adalah meminta maaf. Menurut Karding, hal ini sangat berbahaya.
"Bahaya bagi kehidupan politik ke depan dan itu jangan sampai terjadi di Indonesia," pungkas Karding. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maruf Amin Akui Suaranya Masih Kalah dari Prabowo
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga